konon hidup tidak ada 'Siaran Ulang', coz 'Siaran tunda we lah'

Wednesday, 25 February 2009

Install Cinta Kasih

by : fathonah maysyaroh gifasta_lin@ yahoo.com


Customer Service (CS): Ya, ada yang bisa saya bantu?

Pelanggan (P): Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstal cinta kasih. Bisakah anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?

CS: Ya, saya dapat membantu anda. Anda siap melakukannya?

P: Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dahulu?

CS: Langkah pertama adalah membuka HATI anda. Tahukan anda di mana HATI anda?

P: Ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?

CS: Program apa saja yang sedang aktif?

P: Sebentar, saya lihat dulu, Program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, DENDAM.EXE dan BENCI.COM.

CS: Tidak apa-apa. CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari system operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA-KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYADIRI. EXE. Tetapi anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. Program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah anda mematikannya?

P: Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah anda memandu saya?

CS: Dengan senang hati. Gunakan Start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE. Aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.

P: OK, sudah. CINTA-KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?

CS: Ya, anda akan menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus diinstal kembali dalam HATI anda. Apakah anda melihat pesan tersebut?

P: Ya. Apakah sudah selesai terinstal?

CS: Ya, tapi ingat bahwa anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain agar untuk mengupgradenya.

P: Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?

CS: Apa pesannya?

P: ERROR 412 - PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT". apa artinya?

CS: Jangan kuatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti anda harus men-"CINTA-KASIH" -i mesin anda sendiri sebelum men-"CINTA-KASIH" -i orang lain.

P: Lalu apa yang harus saya lakukan?

CS: Dapatkan anda klik pulldown direktori yang disebut "PASRAH"?

P: Ya, sudah.

CS: Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori "MYHEART" MEMAAFKAN-DIRI- SENDIRI.DOC, dan MENYADARI-KEKURANGA N.TXT. sistem akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.

P: Sudah. Hei! HATI saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dikopi ke HATI. Apakah ini wajar?

CS: Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk mendownloadnya. Jadi CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu lagi hal yang penting.

P: Apa?

CS: CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan seterusnya sampai anda akan menerimanya kembali.

Dari postingan temen di suatu milis

Monday, 23 February 2009

Sebuah Tanggung Jawab

Habis baca blog temen,... Jadi inget...???

Semasa kuliah yang aktif di suatu organisasi dawah, yang konon katanya sebagai wadah bagi pembentukan generasi Rabbani. Suatu amanah yang sungguh berat memang. Apalagi, ketika harus menyampaikan sesuatu, selalu harus berpedoman pada dasar yang benar, yaitu firman Allah SWT:

" Amat besar kebencian di sisi Allah apabila kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan." (Q.S. As-Saff:3)

Ya, tapi mau tidak mau saya harus menyampaikan apa yang saya ketahui. " Sampaikan walaupun hanya satu ayat". Dari situlah sebenarnya kita bisa belajar. Semua kembali pada-Nya, dan biarkan Dia yang menilai pekerjaan kita.

Terbebani oleh kata-kata sendiri itu memang menyakitkan. Suatu pengingkaran melawan diri sendiri yang terkadang juga mengingkari akan kebenaran dari Sang Pemilik Kebenaran.
Memotivasi/memberi nasihat terhadap orang lain memang suatu pembelajaran yg sangat hebat, bahkan untuk diri sendiri. Namun, jika kita tidak bisa memaknainya terlebih dulu, itu sangat menyakitkan. Karena sama saja dengan berbohong, bukan hanya berbohong terhadap orang lain yg kita beri nasihat, akan tetapi juga terhadap diri sendiri, dan juga yang MAHA MELIHAT.

Moga jiwa ini selalu dapat senantiasa terus belajar dan belajar..., dan senantiasa Ihsan terhadap-Nya.

Famayya'mal mitskoladzarrotin khoiroyyaroh,. Wamayya'mal mitskoladzarotin Syaroyyaroh.

wallahu a'lam..

Selamat Datang Cinta

Seperti yang sedia kala, keindahan itu kini menjelma menjadi nada-nada cinta penuh gairah Ilahiyah. Ternyata dengan bahasa hati, pemaknaan ikhlas itu ditemukan. Memberi untuk tidak menerima kemudian, berbuat bukan untuk tepukan tangan.

Seperti pada fitrahnya, hati yang kini mulai berbenah, karena telah menemukan hakikat itu untuk berbagi pada kumparan rasa yang lama sia-sia memercik nafsu palsu. Cahaya yang kini memberkas, berpijar pada kebekuan rasa yang kini melelehkan cairan ketulusan.

Seperti apa adanya, menghempaskan semu fatamorgana yang melingkupi gema nurani. Menyibak tirai keangkuhan yang menjuntai dalam gemuruh dada yang kini menggejolak hebat. Hingga wajah asli dari setitik pemaknaan hakikat kehidupan bertengger dalam denting hati, menyepa lembut nada-nada dunia yang selalu dikatakan fana.

Seperti yang kini kembali, rasa sejati dari cita rasa hati yang tak pernah menafikkan kejujuran. Untuk ketertundukan terdalam sebagai hamba yang menghiba, sebagai kekasih yang mencinta, dalam kamuflase ketegaran yang menyulam tiap indah kecintaan dengan helaian benang harap, cemas, dan takut. Membentuk sketsa segi tiga dalam rekah hati merah jambu yang kini membiru, berpadu mesra dengan titik keseimbanagn ruh, akal, dan jasad.

Seperti yang kini terlihat, indah, ceria.

Dan, selamat datang cinta.

ks.com

Sandal Kulit Sang Raja.

Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya."

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada Maharaja, "Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja." Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut "Sandal".

Renungan:
Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri,bukan dengan jalan mengubah dunia itu atau bahkan malah menyesali takdir yg telah terjadi dalam kehidupannya.

Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik
kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat di sana, sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.

Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau, melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Friday, 20 February 2009

Oleh-oleh dari Iran.......

Assalammu'alaikum,

Saat ini, di tempat Saya bekerja sedang mengerjakan beberapa project oil and gas (-dikit narsis). Salah satunya adalah project Risk Based Inspection (RBI) untuk Iranian Offshore Oil Company (IOOC). Untuk project ini perusahaan tempat saya bekerja, bekerjasama dengan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang inspeksi, Falat Pejvak Co dari Iran. Suatu saat, sesuai permintaan dari Iran salah satu teman kami diberangkatkan kesana untuk waktu kira-kira lebih dari 2 minggu sebagai Engineer yang akan men-supervised orang Iran untuk mengumpulkan data.

Sekembalinya dari Iran, berceritalah beliau tentang kejadian-kejadian yang membuat kikuk disana. Salah satunya adalah ketika sedang rapat dengan orang-orang dari Iran sana beliau minta ijin untuk shalat Dzuhur, sebut saja rekan saya itu namanya Jom.

Jom : " Excuseme Sir, can I leave this meeting for praying?"

(terdengar ketawa dari orang-orang yang hadir di ruang rapat itu)

Iran-man (not Iron-man) : "what!!!? We won't stop this meeting until finish. And we will pray later."

Jom : (bengong)..????????
(dalam hati: "loh, ini kan waktu duhur hampir habis? kenapa orang disini ga pada sholat?)

Selidik punya selidik setelah meeting selesai dan tiba waktu Ashar, mereka rame-rame bareng menuju masjid untuk Sholat. Dan ternyata sholat yang mereka lakukan adalah sholat jama' Duhur disambung ama Ahar.

Setelah tahu hal itu, rekan saya Jom jd terbiasa dengan mereka. Akan tetapi beliau tetap saja tidak terbiasa dengan keadaan seperti itu, sehingga setiap datang waktu duhur dan gak lagi meeting selalu berusaha untuk sholat duhur pada waktunya.

Tanpa sadar kebiasaannya untuk sholat duhur tepat waktu, menjadikannya perhatian orang-orang sekitar masjid ketika beliau keluar selesai dari sholat. Tidak jarang dari mereka yang memberi senyum, salam, dan berjabat tangan. Bahkan, dalam pikiran mereka (orang-orang Iran);"Wah, sholeh banget orang ini! Sholat Duhurnya ga pernah ketinggalan, selalu tepat waktu." --- Ini anggapan dari Mr. Jom, tapi mungkin saja itu emang benar ada dalam pikiran mereka (Orang Iran), karena baik Jom maupun orang Iran yg ada disitu sama-sama gak ngerti bahasa masing-masing, alias orang Iran-nya ga bisa bhs Inggris, cuman orang Top Levelnya aja yg bisa.

Satu pengalaman lagi yang bikin kikuk. Ketika hari Jumat, Jom hendak berangkat sholat Jumat ke masjid karena waktu sudah memasuki waktu duhur. Itulah ke-kikuk-an Jom yang kedua. Ternyata ketika sampai masjid, hanya sedikit oang saja yang ada di dalamnya. Menunggu lama, tidak ada khutbah ataupun sederetan rukun yg biasa dilakukan ketika sholat jumat di Indonesia. Ternyata, disana tidak ada Sholat Jumat berjamaah yang biasa kita lakukan di Indonesia. Sholatnya ya bisa sendiri (munfarid) gitu katanya.

Satu pelajaran yang aku petik, berbeda daerah saja bisa beda untuk satu tata cara sholat jumat yang masih satu provinsi atau kabupaten, apalagi ini beda negara. Yang mungkin juga beda Mahzab, dan lainnya, yang jelas masih satu Agama, satu Tuhan, serta satu Rasulullah SAW. Itu juga yang harus di hormati. Terkadang hal itu yang sering menjadi perselisihan di Indonesia. Mudah2an umat Islam di Indonesia makin dewasa dan makin cerdas, sehingga umat ini bisa maju.

Ishadu bianna muslimuun...

Saksikanlah, bahwa aku adalah seorang Muslim... dimanapun kita...dan dari manapunkita...

Wallahu a'lambishowab...

wassalam,

-wadi-


NB: Sebenarnya cerita diatas berasal dari dua orang yang bergantian kesana. Tp untuk kprluan penyingkatan, sy ganti aja dgn JOM untuk keduanya...

Thursday, 19 February 2009

Ruang Lingkup Undangan Ke Surga

Undangan ke surga merupakan suatu istilah yang menggambarkan kegiatan da’wah mengajak manusia ke jalan Islam. Sebab bilamana manusia sudah berada di jalan Islam berarti ia seudah berada pada jalur yang benar menuju surga, kebahagiaan hakiki dan abadi di akhirat. Sebaliknya, bilamana seseorang masih menempuh jalan selain Islam maka ia dikategorikan sebagai orang yang bakal merugi di dunia dan di akhirat.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

”Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran ayat 85)

Banyak orang yang mempersempit makna da’wah. Mereka membatasinya pada kegiatan ceramah dan tabligh di podium semata. Padahal kegiatan da’wah mencakup spektrum aktifitas yang sangat luas. Bahkan segenap lini kehidupan dapat dijadikan sarana berda’wah. Jadi da’wah bisa mencakup kegiatan pendidikan, sosial, budaya, seni, ekonomi, politik, militer, hankam dan hukum.

Da’wah itu bisa berupa perkara yang sangat sederhana seperti tersenyum, misalnya.

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR Tirmidzi 1879)

Bila dengan senyuman Anda dapat membuat hati seseorang menjadi bahagia, maka Anda telah berhasil menyingkirkan salah satu rintangan di dalam hati seseorang untuk menerima ajakan kepada ajaran Allah, Al-Islam. Sebab inti dari kegiatan da’wah ialah mengupayakan sedapat mungkin agar hati manusia tidak terhalangi untuk menyimak ajakan kepada Islam. Bila belum apa-apa seseorang sudah memiliki kecurigaan dan prasangka buruk terhadap seorang da’i, maka sulit diharapkan orang itu akan menyambut seruan Islam.

Oleh karena itulah dewasa ini para musuh Islam berupaya dengan segala cara untuk mengotori citra agama Allah. Mereka membuat agenda ”War on Terror” agar mencitrakan bahwa agama Allah merupakan agama yang mengerikan sebab para penganutnya merupakan para teroris. Mereka memanfaatkan berbagai media yang mereka miliki untuk turut menyemarakkan konspirasinya. Mereka kemudian menggambarkan Islam menurut versi mereka. Sebuah Islam dikatakan baik, moderat dan modern bilamana menerima gaya hidup dan cara berfikir barat-liberal. Kemudian tidak sedikit kaum muslimin yang masuk ke dalam jebakan mereka. Mulailah bermunculan kaum muslimin bahkan aktivis pergerakan Islam yang tunduk kepada Islam versi barat-liberal. Muncullah sebagian muslim yang menyamakan antara jihad dengan terorisme. Sebab memang itulah yang musuh kehendaki. Mereka ingin menjauhkan ummat Islam dari tugas suci mereka yaitu berjihad di jalan Allah.

Sehingga mulailah muncul sekelompok kaum muslimin yang mengharamkan jihad samasekali. Atau mempersempit makna jihad sebagai ”berperang melawan hawa-nafsu” semata. Adapun berjihad dalam pengertian mengangkat senjata di jalan Allah, maka ini harus ditinggalkan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemodernan dan hak-hak asasi manusia. Dan jihad seperti ini lebih pantas disebut sebagai aktifitas terorisme...!!!

Padahal jika kita perhatikan Al-Qur’an kita akan menemukan bahwa aktifitas jihad di jalan Allah juga merupakan suatu paket integral dengan kegiatan da’wah mengajak manusia ke Islam. Sebab dengan adanya jihad, maka segenap rintangan untuk sampainya seruan Islam dapat disingkirkan. Bahkan Al-Qur’an menyebutnya sebagai cara untuk menghapus keberadaan segenap fitnah dan sebagai cara untuk menjadikan agama sepenuhnya menjadi miliki Allah semata.

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ

فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

”Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-Anfaal ayat 39)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup Undangan ke Surga mencakup aktifitas dengan spektrum yang begitu luas. Da'wah Islam mencakup tersenyum hingga mengangkat senjata untuk berjihad di jalan Allah...!!!

-eramuslim-

Merindukan Mati Syahid

Salah satu fenomena menonjol yang terlihat pada kebanyakan warga Gaza ialah kecintaan mereka akan mati syahid. Setiap kali seorang anggota keluarga diwawancarai mengenai nasib keluarganya, maka ia otomatis menjawab: ”Abang saya telah syahid ketika kena mortir Yahudi.” Istilah syahid untuk mengungkapkan kematian anggota keluarga tampaknya sudah menjadi kebiasaan di kalangan warga Gaza. Entah ini merupakan keberhasilan Hamas dalam mempersiapkan warga Gaza menghadapi keadaan seperti yang mereka alami dewasa ini atau memang ini sudah menjadi pemahaman mendarah daging bangsa Palestina. Apapun, yang jelas ini merupakan nilai mulia menurut ajaran Islam.

Dalam banyak hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sering menyebut-nyebut tentang orang-orang Syam. Wilayah Syam adalah suatu kawasan yang dewasa ini meliputi empat negeri yakni Palestina, Jordania, Suriah dan Lebanon. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa pasukan yang terkonsolidasi dengan baik di akhir zaman keberadaannya bakal ada di wilayah Syam.

Seorang Muslim akan memiliki kesiapan apalagi kecintaan untuk mati syahid bilamana ia memahami kewajiban jihad di jalan Allah. Hanya mereka yang memuliakan kewajiban jihad-lah yang dapat memiliki kerinduan untuk mati syahid. Itulah sebabnya dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan betapa pentingnya setiap lelaki Mukmin bercita-cita untuk terlibat dalam perang di jalan Allah. Dan betapa besarnya bahaya bagi seorang Mukimin yang tidak pernah berperang di jalan Allah dalam hidupnya atau sekurangnya memancangkan cita-cita untuk berperang di jalan Allah dalam hidupnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

Dari Abu Hurairah ia berkata: bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Barangsiapa mati dan tidak pernah berperang (di jalan Allah) dan tidak pernah bercita-cita untuknya, maka ia mati dalam salah satu cabang kemunafikan.” (HR Muslim 3533)

Hadits di atas bukan berarti Islam menganjurkan ummatnya untuk bermental haus darah. Tetapi hadits tersebut mengarahkan seorang Muslim untuk menghayati betapa mahalnya ni’mat Iman dan Islam sehingga ia diharapkan siap mengorbankan segalanya demi menegakkan Islam hingga nyawanya, bilamana tuntutannya demikian.

Mengapa kebanyakan warga Gaza memperlihatkan kemantapan jiwa dalam situasi perang yang telah menelan korban hingga lebih 1200 nyawa dan lebih 5000 terluka? Tampaknya hal ini disebabkan karena nilai-nilai jihad di jalan Allah sudah cukup hebat tersosialisasi di antara kebanyakan warganya. Kesadaran bahwa upaya membebaskan diri dan tanah-airnya dari cengkeraman penjajahan Israel telah menyatu dengan panggilan jihad di jalan Allah. Kesadaran inilah yang sepatutnya kita teladani dari bangsa Palestina. Suatu bangsa yang telah mengajarkan dunia betapa mulianya hubbul-jihad wasy-syahadah (cinta jihad dan mati syahid).

Saudaraku, inilah di antara pelajaran berharga di balik peristiwa mengenaskan yang terjadi di salah satu jengkal tanah suci, yakni Gaza. Tampaknya kebanyakan warga Gaza telah memahami bahwa kematian hanya akan datang sekali bagi setiap orang. Maka mereka berusaha untuk menjemputnya dengan seni kematian, yaitu mati mulia alias mati syahid. Artinya, bangsa ini telah lama meninggalkan penyakit wahan. Suatu penyakit yang menjangkiti kebanyakan manusia modern dewasa ini. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakita Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Saudaraku, kita sungguh berhutang budi kepada bangsa Palestina warga Gaza. Melalui pengorbanan mereka menghadapi kebrutalan mesin pembunuh massal pasukan Yahudi Zionis Israel kita semua, secara langsung maupun tidak langsung, memperoleh pendidikan mengenai pentingnya memelihara kecintaan berjihad dan kerinduan untuk mati syahid.

Ya Allah, peliharalah iman dan pengorbanan saudara-saudara kami di Gaza. Jadikanlah kami seperti mereka dalam hal kesiapan untuk berkorban di jalanMu. Ya Allah, jadikanlah kami mencintai jihad di jalanMu dan merindukan mati syahid sebagaimana bangsa Palestina warga Gaza.

Artikel dari: eramuslim.com