konon hidup tidak ada 'Siaran Ulang', coz 'Siaran tunda we lah'

Friday 11 September 2009

Mengawali Kisah Hidup di Malam Seribu Kebaikan


Melanjutkan tulisan saya sebelumnya tentang "Islam ala 'Cafetaria'", tidak diragukan lagi bahwa memang Islam sangat memberi kebebasan terhadap umatnya dalam melakukan sesuatu, termasuk dalam hal ibadah. Sebagai manusia tentunya kita sudah familiar dengan istilah qadha & qadhar; sesuatu yang sudah ditetapkan dari sebelum kita lahir dan ketetapan/kenyataan yang terjada sebenarnya di dunia.

Jika dihubungkan keduanya, maka akan ada korelasi antara tulisan saya sebelumnya "Islam ala 'Cafetaria'" dengan istilah qadha & qadhar. Dalam Islam ala 'Cafetaria', manusia diberi kebebasan untuk menentukan tujuan hidupnya (jalan yang ia akan tempuh) tentunya dengan rambu-rambu tertentu, sedangkan dalam ketetapan qadha dan qadhar juga demikian yaitu untuk ketetapan yang akan terjadi (qadhar) bisa saja berbeda dengan sebelumnya (qadha) tergantung dari manusia yang menerimanya. Perbedaan itu dimungkinkan, karena manusia memiliki akal dan nafsu.

Pada binatang, misalkan saja seekor singa, qodho yang dimilikinya adalah memakan daging, maka ketika dia hidup tidak mungkin dia menjadi vegetarian. Artinya antara qadha dan qadhar-nya sama, tidak berubah. Sedangkan untuk manusia, qadha-nya adalah misalnya harus memakan makanan halal. Akan tetapi pada kenytaannya banyak diantara manusia yang memakan makanan haram. Jadi antara qadha & qadhar bisa saja berubah pada manusia, sedangkan untuk makhluk selain manusia adalah sama (tidak berubah).

Karena qadhar (ketetapan yang belum terjadi) dapat berubah pada manusia, maka ia bisa saja menjadi lebih baik atau buruk. Dan qadhar itu berkaitan erat dengan Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan), karena setiap ketetapan manusia yang berkaitan dengan qadha & qadhar-nya akan direvisi/dievaluasi pada malam itu (kalau gak salah ada ayat atau hadits-nya tapi saya lupa). Saat itulah kesempatan kita untuk memperbaiki ketetapan 'qadhar' kita, yang mudah-mudahan harapannya adalah menjadi lebih baik lagi, bukan sebaliknya. Sesuatu yang dapat merubah takdir kita adalah dengan kekuatan doa, seperti firman-Nya:

"Dan dialah yang menerima Taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan," (As Syura : 25)

Dalam ayat lain juga disebutkan:
"Berdoalah kepada-Ku(Allah), niscaya akan Aku kabulkan"

Doa yang sering diucapkan tatkala pada malam 10 terakhir Ramadhan, untuk mendapatkan kebaikan dalam 'qadhar' kita selanjutnya;


Doa malam Lailatul Qadr


Sungguh beruntung orang-orang yang berkesempatan waktu untuk melakukan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan serta beribadah (berdzikir) kepada Allah, karena ribuan malaikat yang dipimpin oleh Ruhul Qudus (malaikat Jibril) akan mendoakan manusia yang beribadah pada malam lailatul qadr.

Mumpung baru hari ke-21, masih ada kesempatan untuk mengharap malam seribu kebaikan dan meningkatkan ibadah kita di akhir Ramadhan.

Q.S. Al-Qadr:1-5

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Quran) ini pada Malam Lailatul-Qadar,
2. Dan apa jalannya engkau dapat mengetahui apa dia kebesaran Malam Lailatul-Qadar itu?
3. Malam Lailatul-Qadar lebih baik daripada seribu bulan.
4. Pada Malam itu, turun malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka, kerana membawa segala perkara (yang ditakdirkan berlakunya pada tahun yang berikut);
5. Sejahteralah Malam (yang berkat) itu hingga terbit fajar!

Wallahu a'lam, semoga Allah selalu melimpahkan kebaikan kepada kita,.


-Ramadhan 21, 1430H-

Sunday 6 September 2009

Sepenggal Nukilan untuk Silaturahim yang Penuh Makna, - "Fata'ers".


"Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan (Silaturahim), dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk." (QS. Ar-Ra'd:21)


Fatahillah Tempo Doeloe 1

Di pagi hari ba'da subuh 15 Ramadhan 1430H, tiba-tiba HP saya berbunyi, dan setelah saya cek ternyata ada pesan yang masuk inbox nomer saya. Setelah saya buka, disitu tertulis:

Messege Received 05:08:07 am, 06-09-2009, size 1,5 kB

'Alhamdulillah.. Subhanallah, atas ijinNya qt bs btemu slg silaturahim.singkat namun padat sarat makna,meski blm puas msh ingin btmu.barakallah. Mksh..__.. udh dtg, mksh udah brbbagi kisah&inspirasi,mksh sdh bbagi kasih. ___________ .......... dan seterusnya....
jzkllh khair....

Ternyata itu sms dr seorang sahabat Fata yang memang sering sekali mengingatkan. Tadinya saya jg ga kepikiran buat nulis ini. Tapi karena ada sms itu jd terinfirasi buat nulis. Di awali dr sms itulah saya akhirnya nulis ini.

Ramadhan 14, 1430H (05 September 2009) sekitar menjelang pukul 17.00 sore at Taman Ganesha;

Saya nyampe di tempat itu bersamaan dengan seorang sahabat yang bisa dibilang masih penganten baru - ya karena emang lepas membujangnya belum begitu lama, baru sekitar 2 - 3 bulan saja- :D (Fata'ers tau sendirilah siapa lagi kalo bukan.... Abi Uzzy - karena emang mau dipanggilnya gitu cenah ama istrinya., eh bener ga Zy? Saat itu di ujung barat taman ganesha, seberang sebuah kolam sudah terlihat seorang akhwat, sahabat Fata lainnya dengan dua buah tiker yg sudah berjejer rapih. Teringat saat pembinaan adik-adik dulu saat Ahad pagi. Ya dia adalah Yuldi yg kebetulan wktu itu paling rajin (sambil bergelut dgn sebuah buku digenggamannya) :p , atau kita sering jg memanggilnya Ais, krn dulu pas PCP saat perkenalan, nama yang ia sebutkan itu,... dan pengumuman...; beliau baru lulus S1 loh..,,, 'Barakallah,,... selamat ya...'.
Saat itu juga kami bertemu dengan sobat Fata yang lain, Egnes sehingga kami bertiga bersamaan datang ke tempat tiker yang sudah tersedia.

Sesaat setelah berada di atas tiker untuk duduk, tiba2 Egnes bareng Ais pamit katanya mau ke ATM yang ada di depan ITB dulu, sedangkan orang yg berada di sebelah saya jg ikut2an pamit, bilangnya mau menjemput pacarnya dulu yang mau diperkenalkan kepada kami. Alhasil..., yah sendirian lah saya di situ. Akhirnya saya berinisiatif untuk menelfon sahabat saya lainnya yg belum dateng si Brurr Eko; "ya saya sudah di gelap nyawang Brurr, bentar lagi kesitu". "Ok kalo gitu, cepetan ya, tempatnya di taman ganesha seberang kolam". Klik..

Akhirnya ketika sudah sekitar jam setengah enam sore, sahabat-sahabat yang sudah janji akan dateng sudah hampir lengkap. Alhamdulillah juga ada wajah-wajah baru yang sudah cukup lama gak pernah melihat hadir. Acarapun dimulai dan dibuka oleh Ais yang dilanjutkan dengan sedikit pencerahan oleh Amir Fatahillah Pras yg insya Allah penuh makna. Acara inti adalah seperti biasa, menanyakan kabar masing-masing;

"Sedang apa sekarang? Rencana selanjutnya apa?"
"Nikah kapan? Udah punya anak berapa?"
"______..................................?"

Ada juga sahabat, yang saat buka shaum bareng Ramadhan tahun kemarin telah ber-azzam, akhirnya terpenuhi keinginannya sekarang. Selain itu, tidak ketinggalan juga, pengenalan anggota keluarga baru bagi sobat Fata yang memang telah diberi kesempatan dan amanah oleh-Nya. Ya seperti sohib saya yang satu ini, Uzzy yang memperkenalkan pacar barunya.., ups.. istri barunya.., eh salah istrinya maksudna mah, ada juga eche Nisa dengan Aufa yang sdh tidak asing lagi tp sudah lari kesana-kemari sekarang, kemudian Hesti dengan suami dan sang jagoan Lutfi, serta lainnya. Wah,,.. apalagi ya terusnya...??? ga tau euy....

Tapi sayang, seperti Ramadhan tahun sebelumnya saya kebagian mengasuh si fotogenik Aufa lagi pas sesi itu apalagi ditemani si jagoan kecil Lutfi. Dalam kepala,.. "kapan ya saya bermain dengan anak-anak saya sendiri???". Tapi, wah..., gaswat... rupanya mereka pada pedekate ke dua kakak-beradik anak kecil akhwat yg sedang bermain ditangga taman ganesha.. he...he...,
Karena itu Hasilnya bisa ditebak, ga bisa ikut full lagi deh saat berbagi,. Kejadian ramadhan tahun kemarin terulang lagi. Hanya kebagian sisa tawa mereka saja di akhir-akhir ikut merasakan.

Acara kemudian diakhiri dengan buka shaum bersama.

Tapi ada yang masih mengganjal di hati saya. Ya saya masih penasaran sampai waktu setelah selesai sholat Isya saat mau pulang, dengan orang yang datang bareng Rahmi, kira-kira siapa ya? Wah kayaknya adik Rahmi tebak saya, kan emang adik Rahmi, Ulfah suka diajak kalo ada acara Fatahillah.

"Eh,,.. ternyata itu bukan adiknya Rahmi, beliau Umi sobat Fata juga, habis mirip sih". (Saat lg ngobrol bareng eko) yang emang sama-sama juga masih ga ngeh. Maaf ya Umi, soalnya kan emang waktu sharing saya ga ikut full karena lagi mengasuh dua jagoan kecil Fatahillah itu. Itu juga jd tahu, yakin itu Umi karena saat itu Rahmi ngomong waktu Uzzy nanya, yang memang juga kebetulan mau pulang sama pacar barunya itu,. :D suiit....suiiiit....

Sobat-sobat Fata yang hadir:

Ikhwan: Demi, Eko, Fauzi dan sang pacar, Pras, dan Wadi.
Akhwat: Ani, Ais, Egnes, eche Nisa dan Aufa, Hesti dan keluarga, Rahmi, serta Umi.


Akhirnya, semoga semua kenangan itu akan tetap ada dan tertulis di sisi-Nya sebagai kebaikan yang bisa menolong kami saat di hari akhir nanti.


Tidak terasa, ini sudah buka shaum bersama kami yang ke-enam dari total 7 tahun kami telah Kau ikatkan bersama dalam talian bernama 'Silaturahim' keluarga Fatahillah. Terimakasih ya Rabb, engkau telah berikan kami nikmat silaturahim ini.

Semoga pertemuan kami di hari-hari berikutnya akan lebih penuh makna dan mudah2an juga iktan ini tetap terjaga. Moga juga, yang telah ber-azzam saat ini untuk mencapai kehalalan dengan mengharap ridho-Mu, engkau kabulkan. Amiiin......

Sahillah dan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya akan lebih "MERIAH EUY", Insya Allah.


Fatahillah Tempo Doeloe 2


"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya kepada Mu, bertemu untuk taat kepada Mu, bersatu dalam rangka menyeru (di jalan)Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah, abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan cahaya Mu yang tidak pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal kepada Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong." Amin....


->Ramadhan 15, 1430H

-Untuk Semua Sobat Fata yang sudah Membuat Silaturahim ini Penuh Makna-

Friday 4 September 2009

Islam ala 'Cafetaria'

Ada cerita tentang seorang anak laki-laki, kedua orang tua anak itu selalu mengajarkan kepadanya, bahwa tidak perlu dia memperdalam dan berprestasi dalam agama. Untuk kegiatan beragama, cukuplah dengan sekedar mengikuti atau meniru dari orang secara biasa saja, toh lama-lama juga nanti tau dan bisa. Jadi, belajar agama dengan sungguh-sungguh dianggapnya kurang perlu. Untuk kegiatan ibadah, keduanya mengajarkan, cukuplah yg wajib2nya saja seperti sholat 5 waktu dan shaum ramadhan, yang lain apalagi perkara sunnah, tidak perlulah dipaksakan untuk menjalankannya. Intinya, bekal agama (ibadah) itu asal cukup saja untuk memenuhi 'KEBUTUHAN' sebagai kewajiban makhluk, bukan merupakan 'KEINGINAN' dari makhluk terhadap Rabb-nya.

Akan tetapi, untuk urusan pendidikan umum(dunia) kedua orang tua itu sangat menekankan kepada anaknya untuk mencari dan belajar dengan sungguh-sungguh, serta harus mencapai prestasi yang memuaskan. Tidak heran, oleh karenanya sang anak selalu saja menjadi yang terdepan dan berprestasi mulai dari SD, SMP, SMA, bahkan ketika masuk di perguruan tinggi (Teknik Elektro) yang ada lambang gajah duduknya, sering dikirim mengikuti perlombaan dan juara, serta lulus dengan predikat cum laude. Setelah luluspun, dia diterima bekerja dengan mudah di Telkom Bandung.

Suatu saat, ketika sedang berada di sebuah masjid, sang anak yang sudah menjadi seorang pemuda dewasa ditanyai oleh seseorang. Orang ini sering memperhatikan pemuda tersebut, setiap ia membawakan khutbah jumat di masjid itu dan juga peng-khutbah lain, sering ia mendapati pemuda tersebut terisak-isak. sehingga pada suatu kesempatan, ia langsung bertanya kepada sang pemuda karena iapun sangat kenal terhadap sosok tersebut. Semenjak kuliah, sampai bekerja sekarang pemuda ini tinggal mengontrak di rumah miliknya.

"Wahai anak muda, aku perhatikan setiap kau mendengarkan khutbah jumat di masjid ini, sering kudapati kau meangis terisak-isak. Apa yang menyebabkan hal yang demikian?", Tanya sang Imam masjid.

Pemuda itupun menjawab; "Sungguh aku sangat menyesal karena selama ini telah menyia-nyiakan banyak waktu yang aku miliki. Aku tidak pernah belajar agama dengan benar dan sungguh-sungguh. Aku lebih mengutamakan belajar ilmu yang bersifat duniawi. Ingin rasanya saya berdiri di depan, di atas mimbar untuk berbagi ilmu. Namun, membaca Al-quran saja aku tidak pernah, bahkan tidak bisa. Rasanya ilmu yang saya punya hanya sia-sia. Sungguh saya akan sangat bangga jika bisa berbagi ilmu agama seperti Bapak."

Hidup berislam laksana di 'Cafetaria'. Semua manusia bebas memilih serta menentukan tujuan hidupnya, sesuai kehendak hatinya. Akan tetapi kita mungkin perlu menyimak sebuah hadits (mohon koreksi kalo salah redaksinya) kira-kira sebagai berikut;

Suatu ketika Rasulullah SAW didatangi oleh malaikat Jibril, kemudian Ia mengajukan beberapa pernyataan kepada Muhammad:

"Hai Muhammad, silahkan kamu berbuat sekehendak hatimu. Namun kamu harus ingat akan datang kematian kepadamu".,

Kemudian Jibril berkata lagi:
"Hai Muhammad, Ssilahkan kamu mencintai dengan sebesae-besarnya cinta (dunia). Namun kamu harus ingat, dia ada batasnya di dunia".,

Lalu Jibril berkata lagi:
"Hai Muhammad, silakan kamu berbuat sekehendak hatimu. Namun kamu harus ingat, Allah akan membalasnya nanti".


Umat muslim yang hidupnya ala di 'cafetaria' mungkin mesti mengingat hadits tersebut. Rambu-rambu yang sering terlupakan, hingga kebebasannya berlebihan. Na'udzubillah...

Lalu apakah sebenarnya tujuan hidup manusia di dunia? Tidaklah lain hanya 'KEMATIAN'.

Wallahu a'lam bishowab-

*Just sharing aja, moga saja bermanfaat dan yang penting bisa bikin "FULL" ibadah qita di bulan Justify Fullramadhan ini...

- Ditulis kembali dari khutbah Jum'at masjid Al-Muntsyir-Bandung, 14 Ramadhan 1430 H -

Saturday 22 August 2009

Investasi Berharga Seorang Ayah (oleh-oleh kuliah subuh Ramadhan hari pertama)

Dua orang kakak-beradik (kakaknya berumur 10 tahun, sedangkan adiknya 7 tahun) saat hari pertama Ramadhan berjalan ke sebuah pemakaman dengan digenggam erat oleh tangan ibunya. Seharusnya sesaat sebelum fajar datang, mereka bersama-sama dengan sang ayah melakukan sahur bersama. Namun Allah berkehendak lain, tepat sebelum subuh sang ayah sudah keburu dipanggil oleh Dzat pemilik hidup (Allah SWT).


Mereka mengiringi jasad sang ayah dengan pikiran entah mengerti atau tidak dengan apa yang terjadi. Mereka hanya menjawab dengan senyum yang sangat polos (khas anak-anak) ketika sanak saudara dan tetangga memberi semangat. Mereka hanya mengetahui bahwa sang ayah telah dijemput oleh Allah, karena Allah sayang ayah mereka, itu kata sang ibu ketika mereka bertanya.

Setelah proses pemakaman selesai, tanpa disuruh sang ibu, kedua kakak beradik ini langsung berdoa di atas pusara ayah mereka. Doa yang sangat sederhana, doa umum yang sering dibaca oleh anak-anak; An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, serta doa untuk dua orang tua; "Rabbiqhfirlii waliwalidaiya warhamhumaa kamaa rabbayanii saghiraa", sang kakak memimpin doa. Ketika sang ibu menyaksikan apa yang dilakukan oleh kedua anaknya, beliau menjadi sangat terharu dan berkaca-kaca seraya bersyukur kepada Allah karena ia dan sang ayah telah telah merasa memberikan jalan serta pendidikan yang benar terhadap kedua anaknya, sesuai kapasitas mereka sebagai seorang anak kecil.

Sungguh investasi yang sangat berharga, meski sang ayah hanya bertemu 7 tahun, serta 10 tahun dengan anak tertuanya. Namun, ia akan tersenyum disana dengan rasa bangga. Sungguh beruntung menjadi orangtua dua anak kecil itu.

-suatu pagi, awal ramadhan 1430H-

Wednesday 8 April 2009

RISALAH TA’ALIM

Bissmillahirohmanirrohim

“Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (At-Taubah:105)

“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.” (al-An’am:153)

Sepuluh Rukun Baiat.,

Terdapat sepuluh rukun baiat yang dirisalahkan oleh Imam Hasan Al-Banna, dimana sepuluh rukun itu bukan saja ditujukan untuk jamaah Ikhwanul Muslimin, akan tetapi kalau kita telaah lebih jauh dapat diterapkan oleh umat muslim secara luas karena sifatnya yang umum. Sepuluh rukun itu adalah: fahm (pemahaman), ikhlas, amal (aktifitas), jihad, tadhiyah (pengorbanan), taat (kepatuhan), tsabat (keteguhan), tajarrud (kemurnian), ukhuwah, dan tsiqah (kepercayaan).

Dalam tulisan ini, saya hanya akan menyajikan rukun yang pertama saja dahulu. Tulisan ini saya ambil dari buku “Risalah Pergerakan Al-Ikhwan Al-Muslimin” jilid 2 terbitan Era Intermedia yang berjudul asli “Majmu’ah Risa’ilil Imam Asy-syahid Hasan Al-Banna”.

Penempatan ‘Fahm’ sebagai rukun pertama juga ternyata ada maksudnya, seperti kita beriman. Sebelum beriman, maka kita sebenarnya berilmu terlebih dahulu. Segala tindakan yang kita lakukan hendaknya disertai dengan ilmu, jika tidak, maka bisa saja yang kita lakukan itu sia-sia, seperti berbuat tanpa tujuan. Allah AWT pun menurunkan Al-Quran diawali dengan penyeruan terhadap berilmu”Iqra”.

‘Fahm’

Fahm (pemahaman) yang dimaksud adalah engkau yakin bahwa fikrah kita adalah ‘fikrah islamiyah yang bersih”. Hendaknya engkau memahami Islam, sebagaimana kami memahaminya dalam batas-batas ushul al-‘isyrin (duapuluh prinsip) yang sangat ringkas berikut ini.

Pertama, Islam adalah sistem menyeluruh yang menyentuh seluruh segi kehidupan. Ia adalah negara dan tanah air, pemerintah dan umat, akhlak dan kekuatan, kasih sayang dan keadilan, peradaban dan undang-undang, ilmu dan peradilan, materi dan kekayaan, jihad dan dakwah, pasukan dan pemikiran, sebagaimana ia adalah akidah yang lurus dan ibadah yang benar, tidak kurang dan tidak lebih.

Kedua, Al-Quran yang mulia dan Sunah rasul yang suci adalah tempat kembali setiap Muslim untuk memahami hukum-hukum Islam. Ia harus memahami Al-Quran sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa Arab, tanpa takalluf (memaksakan diri memaknai suatu ayat tanpa memiliki nash pendukung yang lain, hanya mengandalkan pendapat sendiri tanpa menyandarkannya pada pengetahuan bahasa Arab) dan ta’assuf (serampangan). Selanjutnya, ia memahami Sunnah yang suci melalui rijalul hadits (perawi hadits) yang terpercaya.

Ketiga, Iman yang tulus, ibadah yang benar, dan mujahadah (kesungguhan dalam beribadah) adalah cahaya dan kenikmatan yang ditanamkan Allah di hati hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sedangkan ilham, lintasan perasaan, ketersingkapan (rahasia alam), dan mimpi bukanlah bagian dari dalil hukum-hukum syariat. Ia dapat pula dianggap dalil asalkan tidak bertentangan dengan hukum-hukum agama dan teks-teksnya.

Keempat, jimat, mantra, guna-guna, ramalan, perdukunan, penyingkapan perkara ghaib, dan semisalnya, adalah kemungkaran, yang harus diperangi, kecuali mantra dari ayat Al-Quran atau ada riwayat dari Rasulullah SAW.

Kelima, pendapat imam atau wakilnya tentang sesuatu yang tidak ada teks hukumnya, tentang sesuatu yang mengandung ragam interpretasi, dan tentang sesuatu yang mebawa kemaslahatan umum, dapat diamalkan sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah umum syariat. Ia mungkin berubah seiring perubahan situasi, kondisi, dan tradisi setempat. Prinsipnya, ibadah itu diamalkan dengan kepasrahan total tanpa mempertimbangkan makna. Sedangkan dalam urusan selain ibadah (adat istiadat), harus mempertimbangkan maksud dan tujuannya.

Keenam, setiap orang boleh diambil atau ditolak kata-katanya, kecuali al-ma’shum (Rasulullah) SAW. Setiap yang datang dari kalangan salaf dan sesuai dengan Kitab dan Sunnah, kita terima. Jika tidak sesuai dengannya maka kitabullah dan Sunnah rasul-Nya lebih utama untuk diikuti. Namun demikian, kita tidak boleh melontarkan kepada orang-orang karena sesuatu yang diperselisihkan dengannya – kata-kata caci maki dan celaan. Kita serahkan saja terhadap niat mereka, dan mereka telah berlalu dengan amal-amalnya.

Ketujuh, setiap muslim yang belum mencapai kemampuan telaah dalil-dalil hukum furu’(cabang), hendaklah mengikuti pemimpin agama. Meskipun demikian, alangkah baiknyajika – bersamaan dengan sikap mengikutinya ini – ia berusaha semampunya untuk mempelajari dalil-dalilnya. Hendaknya, ia menerima setiap masukan yang disertai dengan dalil selama ia percaya dengan kapasitas orang yang memberi masukan itu. Hendaknya, ia menyempurnakan kekurangannya dalam hal ilmu pengetahuan jika ia termasuk orang yang pandai, sehingga mencapai derajat penelaah.

Kedelapan, khilaf dalam masalah fiqih furu’(cabang) hendaknya tidak menjadi faktor pemecah belah dalam agama, serta tidak menyebabkan permusuhan dan tidak juga kebencian. Setiap mujtahid mendapatkan pahalanya. Sementara itu, tidak ada larangan melakukan studi ilmiah yang jujur terhadap persoalan khilafiyahdalam naungan kasih sayang dan saling membantu karena Allah untuk menuju kepada kebenaran. Semua itu dengan tanpa melahirkan sikap egois dan fanatik.

Kesembilan, setiap masalah yang amal tidak dibangun diatasnya - sehingga menimbulkan perbincangan yang tidak perlu – adalah kegiatan yang dilarang secara syar’i. Misalnya memperbincangkan berbagai hukum tentang masalah yang tidak benar-benar terjadi, atau memperbincangkan makna ayat-ayat Al-Quran yang kandungan maknanya tidak dipahami oleh akal pikiran, atau memperbincangkan tentang perihal perbandingan keutamaan dan perselisihan yang terjadi di antara para sahabat (padahal masing-masing dari mereka meiliki keutamaannya sebagai sahabat Nabi dan pahala niatnya). Dengan takwil (menafsirkan baik perilaku para sahabat) kita terlepasz dari persoalan.

Kesepuluh, makrifat kepada Allah dengan sikap tauhid dan penyucian (Dzat)-Nya adalah setinggi-tinggi tingkatan akidah Islam. Sedangkan mengenai ayat-ayat sifat dan hadits-hadits sahih tentangnya, serta berbagai keterangan mutasyabihat yang berhububgan dengannya, kita cukup mengimaninya sebagaimana adanya tanpa takwil dan ta’thil, serta tidak memperuncing perbedaan yang terjadi di antara para ulama. Kita mencukupkan diri dengan keterangan yang ada, sebagaimana rasulullah SAW dan para sahabatnya mencukupkan diri dengannya.

“...dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami......" (Ali-‘Imran:7)

Kesebelas, setiap bid’ah dalam agama Allah yang tidak ada pijakannya, tetapi dianggap baik oleh hawa nafsu manusia, baik berupa penambahan maupun pengurangan, adalah kesesatan yang wajib diperangi dan dihancurkan dengan menggunakan cara yang terbaik, yang tidak justru menimbulkan bid’ah lain yang lebih parah.

Kedua belas, perbedaan pendapat dalam masalah bid’ah Iidhafiyah (bid’ah penambahan), bid’ah tarkiyah (bid’ah penolakan), dan iltizam (membuat peraturan-peraturan bagi ibadah yang bersifat mutlak) terhadap ibadah muthlaqah (yang tidajk ditetapkan, baik cara maupun waktunya) adalahperbedaan dalam masalah fiqih. Setiap orang memiliki pendapat sendiri. Namun tidaklah mengapa jika dilakukan penelitian untuk mendapatkan hakikatnya dengan dalil dan bukti-bukti.

Ketiga belas, cinta kepada orang-orang yang shaleh, memberikan penghormatan kepadanya, dan memuji karena pengaruh baiknya adalah bagian dari taqarub kepada Allah SWT. Sedangkan para wali adalah mereka yang disebut dalam firman-Nya, yaitu “…orang-orang yang beriman dan mereka itu bertakwa. Karamah pada mereka itu benar-benar terjadi jika memenuhi syarat-syarat syar’i-nya. Semua itu dengan suatu keyakinan bahwa mereka - semoga Allah meridhai mereka – tidak memiliki mudarat dan manfaat bagi dirinya, baik ketika masih hidup maupun setelah mati, apalagi bagi orang lain.

Keempat belas, ziarah kubur – kubur siapapun – adalah Sunnah yang disyariatkan dengan cara-cara yang diajarkan Rasulullah SAW. Namun, meminta pertolongan pada penghuni kubur siapapun mereka, berdoa kepadanya, memohon pemenuhan hajat (baik dari jarak dekat maupun kejauhan), bernazar untuknya, membangun kuburnya, menutupinya dengan satir, memberikan penerangan, mengusapnya (untuk mendapatkan berkah), bersumpah dengan selain Allah, dan segala sesuatu yang serupa dengannya adalah bid’ah besar yang wajib diperangi. Selain itu, juga janganlah mencari takwil (pembenaran) terhadap berbagai perilaku itu, demi menutup pintu fitnah yang lebih parah lagi.

Kelima belas, doa. Apabila diiringi tawasul kepada Allah dengan salah satu makhluk-Nya adalah salah satu perselisihan furu’ menyangkut tata cara berdoa, bukan termasuk masalah akidah.

Keenam belas, istilah (keliru) yang sudah mentradisi (seperti riba Bank) tidak mengubah hakikat hukum syar’i-nya. Akan tetapi, ia harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan syariat itu, dan kita berpedoman dengannya. Di samping itu, kita harus berhati-hati terhadap berbagai istilah yang menipu (misalnya prinsip Islam sangat peduli dhuafa, sering dijadikan hujah bagi orang yang ingin mengatakan bahwa sosialisme itu juga Islami), yang sering digunakan dalam pembahasan masalah dunia dan agama. Ibrah itu ada pada esensi di balik suatu nama; bukan pada nama itu sendiri.

Ketujuh belas, akidah adalah fondasi aktivitas; aktivitas hati lebih penting dari aktivitas fisik. Namun, usaha untuk menyempurnakan keduanya merupakan tuntutan syariat, meskipun kadar tuntutan masing-masing berbeda.

Kedelapan belas, Islam itu membebaskan akal pikiran, menghimbaunya untuk melakukan telaah terhadap alam, mengangkat derajat ilmu dan ulamanya sekaligus, dan menyambut hadirnya segala sesuatu yang melahirkan maslahat dan manfaat. Hikmah adlah barang hilang milik orang yang beriman (mukmin). Barangsiapa mendapatkannya, ialah orang yang paling berhak atasnya.

Kesembilan belas, panduan syar’i dan pandangan logika memiliki wilayahnya masing-masing yang tidak dapat saling memasuki secara sempurna. Namun demikian, keduanya tidak pernah berbeda (selalu beririsan) dalam masalah yang qath’i (absolut). Hakikah ilmiah yang benar tidak mungkin bertentangan dengan kaidah-kaidah syariat yang tsabitah (jelas). Sesuatu yang zhanni (interpretatif) harus ditafsirkan agar sesuai dengan yang qath’i. jika yang berhadapan adalah dua hal yang sama-sama zhanni maka pandangan yang syar’i lebih utama untuk diikuti sampai logika mendapatkan legalitas kebenarannya, atau gugur sama sekali.

Keduapuluh, kita tidak mengafirkan seorang Muslim yang telah mengikrarkan dua kalimah syahadat, mengamalkan kandungannya, dan menunaikan kewajiban-kewajibannya, baik karena lontaran pendapat maupun kemaksiatannya, kecuali dia mengatakan kata-kata kufur, mengingkari sesuatu yang telah diakui sebagai bagian penting dari agama, mendustakan secara terang-terangan Al-Quran, menafsirkannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Arab, atau berbuat sesuatu yang tidak mungkin diinterpretasikan, kecuali dengan tindakan kufur.

Apabila seorang muslim memahami ajaran Agamanya dengan batasan kaidah-kaidah di atas, berarti ia telah mengetahui makna syiarnya:”Al-Quran adalah dusturi kami dan rasul adalah qudwah kami.”

Allahu akbar...!!!

Di sadur dari: - “Majmu’ah Risa’ilil Imam Asy-syahid Hasan Al-Banna” -

Monday 6 April 2009

Golput vs Golhit

Berbicara tentang politik dan pemerintahan memang tidak ada habis2nya. Apalagi di negeri yang konon kata Paman Sam, layak dijadikan sebagai contoh negara yang berhasil menerapkan sistem Demokrasi. Ya, meskipun mungkin sebagian besar masyarakatnya menganggap hal itu sebagai akal-akalan saja agar Indonesia tidak pernah lepas dari cengkraman si Paman Sam ini. Masyarakat kita memang perlu meliliki pemikiran yang lebih cerdas tentang hal ini.

Belum lagi ulah nakal para wakil rakyat negeri ini yang banyak terjerat kasus korupsi, skandal-skandal yang menghebohkan dan lainnya. Akibatnya menurut beberapa Lembaga Survey Nasional, kepercayaan masyarakat terhadap para wakil rakyat itu cenderung menurun. Kerugiannya bisa langsung ditebak,...adalah PEMILU, sebuah hajatan besar negara yang dilaksanakan tiap lima tahun ini sekali ini, dikhawatirkan sepi peminat alias "golput".

Iya, istilah aneh bin ajaib... Istilah ini pertma kali saya ketahui saat pemilu 2004 silam, pemilu kedua setelah masa reformasi dan pemilu kedua yang diikuti oleh banyak partai yg semula hanya tiga bersaudara saja yang jadi partisipan. Kenapa saya bilang aneh bin ajaib? Saat 2004, waktu itu saya masih lugu-lugunya, dan lucu-lucunya bila mesti tahu tentang politik. Maklum, baru peralihan dari anak SMA yg kadang masih suka ingusan ke status yang lebih tinggi bernama Mahasiswa.

Saat itu, saya sedang mengikuti suatu proses bagi mahasiswa baru yang tak asing ditelinga, yaitu OSPEK. Konon katanya proses ini sbg prasyarat buat masuk himpunan, terlebih lagi agar lebih mengetahui tentang kepemimpinan, organisasi, manajemen, profesionalitas, dll. Gak perlu lah dibahs panjang lebar, semua mahasiswa itb pasti tahu itu. Salah satu acara dalam kegiatan itu adalah, mewawancara mahasiswa yang ada di KM-ITB, untuk mengetahui, apakah pada PEMILU 2004 dulu mereka akan memilih? Kalo ya, apa Partai yang akan dipilih?! Saat itulah saya dapet istilah Golput, karena Mahasiswa Senior yang saya tanya, dia menjawab "Golput".

So, what's the matter with golput? Saat itu belum tahu apa arti sebenarnya tentang golput. Pikiran saya saat itu adalah, Mahasiswa Senior yang saya tanya itu akan memilih Partai Islam, karena Dia bilang golput. Dalam benak saya, Golput atau golongan putih, bagus donk...!!!,, daripada golongan hitam., hihhh....syerrremmm.

"Golongan Putih vs Golongan Hitam - Golput vs Golhit"

Tapi alhamdulilah, segera setelah pemilu 2004 itu, saya tahu maksud golput itu apa sebenarnya..., apalagi sekarang....., jangan ditanya...

So, tentukan pilihanmu.....partai A, partai B, atau Partai Golput....????!!!
Eh tau ga? Pemilu tanggal 9 april lho....???!!!

- Lg ga jelas nulis-


Tuesday 31 March 2009

In My Heart....?????


Kalau goresan takdir itu sudah menyapa
kemana lagi bisa berlari darinya...

Saat Allah menganugerahkan nikmat ini,
cuma berjuta syukur yang bisa diucap.
Karena sekarang...hanya karena nikmat yang diberikan
itulah jalan mendaki terasa lempang.
Onak berduri masih bisa disambut senyuman.

Bang Imad pernah bilang, cinta itu adalah Pleasure to give.
Apa iya...? Jatuh cinta pada jalan da'wah ini benar-benar terasa luar biasa.
Segala hal yang bisa membuat menangis, masih saja terasa manis.
Tidak ada duka selagi semua itu disandarkan pada sebuah keyakinan,
akan ada misteri Allah di balik semua ujian.

Saat ini Allah karuniakan ikatan persaudaraan yang demikian indahnya.
Yang dibingkai pada sebuah ketaatan padaNya.
Dan diukir dalam kesungguhan berjuang di jalanNya.

Dan pada saat yang sama pula Allah berikan ujian yang demikian manisnya.
Adakah nikmat yang dia berikan itu membuat diri menjadi lalai
atau semakin tunduk pada titahNya...

Mungkin ada keinginan-keinginan yang sangat manusiawi terbersit dalam hati.
Namun ada sebuah janji yang diikrarkan pada pagi dan petang,
bahwa Allah selalu di atas segalanya...

Sahabat... jika saat itu datang...
Cinta yang disemat dalam khusyu'nya ketaqwaan pada Allah
ini selamanya akan tetap ada.
Dimana pun kita berada...ikatan itu akan tetap terasa.

Sebagaimana bintang yang selalu di langit
meskipun tak setiap malam bisa terlihat,
seorang saudara akan selalu ada.

Semoga kita selalu bersama dalam kafilah
panjang da'wah ini...

Allahumma innaka ta'lam anna haadzihil quluub,....
Qodijtama'at 'alaa mahabbatik,..

Hanya pada-Nyalah kita berserah diri..

My Anonymous

Thursday 26 March 2009

Bukanlah Cinta...ataukan Cinta...

Telapak tangan anda berkeringat, hati anda deg-degan,
suara anda nyangkut di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka ...

Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan
menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi ...

Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada
semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur...

Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan
selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian ...

Apakah anda masih bersama dia karena semua orang
menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan ...

Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak
mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan ...

Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka
untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati ...

Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/wanita
lain?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan ...

Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu
satunya hal yang anda pikirkan?
GOMBAL (bullshit) ...

Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa
nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan
kata-kata?
Itulah cinta ...

Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu
adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta ...

Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih
bersamanya dengan setia?
Itulah cinta ...

Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan
kematian anda?
Itulah cinta ...

Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Itulah cinta ...

Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup
tegar?
Itulah cinta ...

Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta ...

Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena
anda sayang kepadanya?
Itulah cinta ...

Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan
menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa
nyeri?
Itulah cinta ...

Cinta memang merupakan sesuatu yg ABSURD and Unexplain,
tapi yg terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu
yang dianugerahi oleh Allah.
Terimalah pasangan anda dgn segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dgn segala keikhlasan hati

-di suatu senja-

Mengukir Sebuah Cinta

Dalam Kitab Hayatus Shahabah, halaman 524-525 diriwayatkan kisah berikut:

Menjelang perang uhud, Abdullah bin Jahsy mengajak sahabatnya, Sa'd bin Abi
Waqqash untuk berdo'a. Ajakan itu disetujui oleh Sa'd. Keduanya mulai
berdo'a. Sa'd berdo'a terlebih dahulu: "Tuhanku, jika nanti aku berjumpa
dengan musuhku, berilah aku musuh yang sangat perkasa. Aku berusaha
membunuh dia dan dia pun berusaha membunuhku. Engkau berikan kemenangan
kepadaku sehingga aku berhasil membunuhnya dan kemudian mengambil miliknya
(sebagai rampasan perang)."

Abdullah mengaminkannya. Tiba giliran Abdullah berdo'a: Tuhanku, berilah
aku musuh yang gagah perkasa. Aku berusaha membunuhnya, dan ia berusaha
membunuhku. Kemudian ia memotong hidung dan telingaku. Kalau nanti aku
bertemu dengan-Mu. Engkau akan bertanya, 'man jada'a anfaka wa udzunaka?'
(Siapa yang telah memotong hidung dan telingamu?). Aku akan menjawab bahwa
keduanya terpotong ketika aku berjuang di jalan-Mu dan jalan Rasulullah
(fika wa fi rasulika). Dan Engkau, ya Allah akan berkata, "kamu benar!"
(shadaqta).

Sa'd mengaminkan do'a Abdullah tersebut. Keduanya berangkat ke medan Uhud
dan do'a keduanya dikabulkan oleh Allah.

Sa'd bercerita kepada anaknya, "Duhai anakku, do'a Abdullah lebih baik
daripada do'aku. Di senja hari aku lihat hidung dan telinganya tergantung
pada seutas tali."

Kisah ini telah melukiskan sebuah cara untuk mengukur cinta kita pada
Allah. Sementara banyak orang yang berdo'a agar mendapat ini dan itu,
seorang pencinta sejati akan berdo'a agar dapat bertemu dengan kekasihnya
sambil membawa sesuatu yang bisa dibanggakan.

Ketika di padang mahsyar nanti Allah bertanya pada anda: "Dari mana kau
peroleh hartamu di dunia?" Anda akan menjawab, "harta itu kuperoleh dengan
kolusi dan korupsi, dengan memalsu kuitansi, dengan mendapat cipratan
komisi."

Allah bertanya lagi, "apa saja yang telah engkau lakukan di dunia?"

"Kuhiasi hidupku dengan dosa dan nista, tak henti-hentinya kucintai indah
dan gemerlapnya dunia hingga aku dipanggil menghadap-Mu." Allah dengan
murka akan menjawab, "kamu benar!"

Bandingkan dengan seorang hamba lain yang ketika di padang mahsyar berkata
pada Allah: "Telah kutahan lapar dan dahaga di dunia, telah kubasahi
bibirku dengan dzikir, dan telah kucurahkan waktu dan tenagaku untuk
keagungan nama-Mu, telah kuhiasi malamku dengan ayat suci-Mu dan telah
kuletakkan dahiku di tikar sembahyang bersujud di kaki kebesaran-Mu."

Dan Allah akan menjawab, "kamu benar!"

Duhai.... adakah kebahagian yang lebih dari itu; ketika seorang hamba
menceritakan amal-nya dan Allah akan membenarkannya.

Maukah kita pulang nanti ke kampung akherat dengan membawa amal yang bisa
kita banggakan? Maukah kita temui "kekasih" kita sambil membawa amalan yang
akan menyenangkan-Nya?


Nadirsyah Hosen

Thursday 5 March 2009

Korban Nyeri Demam BlackBarry

Kisah lucu dengan logat campuran bahasa khas betawi: Ahad, Ba’da Zhuhur, Dudung pulang latihan beladiri di Al Azhar Kebayoran Baru, di halte bertemu mahasiswi bergaya dengan HP Blackberry, Dudung iri ingin memilikinya, minta uang pada abang dan emak, akhirnya ngutang sana sini dan cuma mampu beli HP gprs, lalu apa yg terjadi?

"persahabatan bagai kepompong" suara musik terdengar dari tas Ransel anak mahasiswi di Halte Masjid Al Azhar, dengan sigap si Jilbab Putih itu, dengan Celana Panjang modis langsung mengeluarkan HP lebar berwarna hitam dengan banyak tombol model QWERTY seperti mesin ketik. Dengan sedikit bergaya, dia menempelkan si Hitam itu ke Telinganya yang tertutup Jilbab putih bersih.

"Assalamu’alaykum, Ita... aku masih di Halte nih, Patas 143 lama banget, kamu belum pulang kan?, cepetan antar pulang aku ya, tapi jangan ngebut loh"

Tak Jauh dari si Jilbab, duduk dua orang gadis mahasiswi sedang tertawa cekakak cekikik membicarakan Friendster (FS) dan Facebook (FB) dan Multiply (MP), jempol mereka menari-nari nge-net lewat HP GPRS nya masing masing.

Si Dudung yang berdiri di dekat mereka jadi ingin sekali berteriak pada mereka "woiii… norak lu pade, Gue mah sudah dari tahun kemarin main FB, padahal kan FB itu mencontek dan sangat mirip FS, FB begitu aja lu iklan-in
Kalau MP emang top banget dah, tapi sudahlah Gue lagi malas nambah musuh, lagi pula Gue belum mampu beli HP GPRS apalagi HP model Blekberri, nanti Gue dibilang sirik tanda tak mampu”. Kata Hati si Dudung

Tapi, Dudung yang biasanya bakal menambah musuh, kalau bertemu orang yang ngerokok atau pacaran mesra pegangan cium-cium di tempat umum, apalagi di Angkot duduk sambil pegang-pegang. Dudung biasanya reflek ngomong "woi elu belon nikah kan?, duduknya yang sopan loh", sepasang cewek cowok putih abu-abu kaget, langsung duduknya agak memisah diri karena kaget dibentak Dudung.

Pernah suatu hari Dudung melabrak perokok di Angkot 03, "woi lokomotif... Asepnye nih, elu nggak liat ape tuh ibu ibu nutup hidung", Dudung membentak tuh cowok begenk bin kurus kerempeng mirip tiang listrik karena kebanyakan merokok.

Begitulah Dudung, nama di KTPnya sih Sugiyanto, entah kenapa emak memanggilnya Dudung, hobi Dudung nongkrong di Warnet si Heri temen Dudung juga, biar bisa gratis Nge-net main FS, FB dan Multiply di Komputer Kasirnya, lumayan… Dudung bisa dapat banyak Ilmu dan teman baru. Siapa tahu bisa dapat Jodoh dan dapat duit dari bisnis Online. Bisnis Dudung serabutan termasuk Kalau ada pelanggan warnet yang bawa Mobil Dudung yang jadi Tukang Parkirnya.

Gara-gara tadi melihat si Jilbab di Halte Mesjid Al Azhar, Dudung jadi sering membayangkan punya HP Blekberri atau Minimal HP GPRS biar bisa Internet di mana saja Dia suka.

Wesss.... Angin kencang menerpa rambut akibat bis patas lewat, sayang yang lewat adalah Bis jurusan Ciputat, sudah 30 menit Dudung nunggu bis jurusan Grogol Depok patas 143 yang ditunggu mahasiswi blekberri tadi yang sudah diantar sama temannya si Ita pake motor Miyo.

"Mudah-mudahan mereka orang Depok Juga, biar bisa Gue apelin dan dijadiin bini. busyet...dah… Gue kan baru kelas 3 SMU sudah mikirin kawin, naksir mahasiswi lagi, yang tajir lagi, cantik lagi, pake Jilbab lagi, pake HP Blekberi lagi" Begitu kata hati dan Khayalan Si Dudung.

Zzzeet Cessss, terdengar suara rem angin Bis Patas 143 yang berhenti, Dudung bergegas loncat naik, berebut bangku kosong yang sempit beradu dengkul di bagian Tengah. Dudung mendapat Kursi di bagian kanan dekat jendela. Di perjalanan menuju Depok, ketika melewati Blok M, Dudung melihat iklan Bioskop “perempuan Berkalung Sorban, wah film apaan lagi nih?, kayaknya nih latah demam film religi, tapi gue sih nggak doyan nonton Bioskop walaupun film religi, apalagi nggak jelas siapa yang membuat alias produsernya, lagipula di Bioskop banyak orang pacaran dan kadang kadang iklan thrillernya menampilkan film romantis atau mengumbar aurat.

***

Sesampainya di rumah, Si Dudung masih membayangkan para mahasiswi cantik ber-hape di halte, namun yang ia sangat bayangkan HP blekberrinya atau minimal HP yang bisa internet.

"Bang, beliin gue HP blekberri dong, kau adalah abangku satu-satunya dan paling ganteng sedunia" kata Dudung sok puitis merayu.

Bang Kampleng yang sedang utak atik busi motor Honda bututnya, menengok ke arah Dudung sambil nyengir kecut. "buat apaan sih hape stroberri, elu kan sudah punya hape esiasia, abang lagi bokek banget nih" kata kampleng.

"hape strawberri……… palalu peang, masa abang nggak tahu, itu hape yang bisa seperti mesin ketik dan bisa internet" kata Dudung

"mendingan abang beliin es krim blackberry aja dung, hape kayak gitu muahalll banget, lu kan tau, abang aja cuma pake esiasia"

"tapi bang, gue pengen internetan dari hape aja biar bisa online kontak n googling kapan aja di mana aja" kata Dudung

"kalau cuma begitu sih, beli hape GPRS saja, ngapain blekberri segala, sono gih minta sama emak" kata Kampleng

Dudung bergegas ke Dapur, bertemu emak yang sedang mengaduk adonan terigu
"mak... Bagi duit dong buat beli Hape blekberri"

"apaan sih Dung, emak nggak ngerti, elu kan sudah punya hape"

"ini hape nyang bisa internet mak, emak kan baru dapet arisan"

"duit arisan emak sudah dipake buat belanja dapur sama modal dagang combro, Dung, lagian elu tau aje emak habis dapet arisan, dari abanglu kampleng ye?"

"hehe nebak aje mak… feeling, tapi hare gene masih dagang combro? “ sahut Dudung sambil nyengir

"eh dung, lu jangan kurang ajar ye, beraninye menghina kerjaan emak dagang combro, biar combro tapi bisa jadi peluang pintu rejeki juga buat elu.
masa lu nggak tau, orang yang jualan air putih mineral aja bisa mendukung penyerangan palestina, "

"masa sih 'mak?"

"lha elu, bisa aja kan? air mineral punya Indonesia lalu dibeli sama perusahaan yang dimodalin orang Yahudi zionis. "

"bujug, emak tau dari mane? Mata dudung Melotot

"emak gini-gini suka dengerin radio sambil masak atawe baca koran bekas bungkus sayur"

"iye deh emak hebat, maaf ye 'mak, ane ngeremehin pekerjaan emak, tapi jadi nggak nih beliin hape bb?"

"nggak ada, cerewet lu" bentak si emak.

esoknya,

Perjuangan Dudung berlanjut, saat main ke warnet, Dudung mencari info Hape GPRS di google, klak-klik harga, model, spesifikasi, bahkan warnanya.

"weit, ada nih harga dibawah 1 juta, bisa kredit, tanpa DP, cicilannya juga terjangkau, esh ngutang sama si Heri aja ah, Ri minjem duit dong barang 500 ribu”

“Buat apaan sih” kata si Heri.

“buat ini DP cicilan HP”

“Sory Dung, ngggak bisa”

“yaah…, pelit lu ri”

Dudung berfikir dalam bagai mana cara punya hape dan akhirnya mendapat ide: “gue pake aja duit beasiswa yang kemaren belum gue bayar"

***

Pagi-pagi si Dudung sudah nongkrong nunggu toko hape resmi buka. Sreeet… Rollong Door Toko bergulung ke atas, begitu tokonya buka Dudung langsung gesit menemui sales dan Setelah urusan adminnya+uangnya beres, Dudung bernyanyi nyanyi membawa hape baru, langsung kirim sms setting GPRS.

Wajah Dudung yang tadinya mendung dan gerah, menjadi terang dan cerah. Dengan senyum cemerlang sidedent (pasta gigi terkenal, pen).

=====

Walaupun dalam hatinya Dudung merasa bersalah telah menyalahgunakan uang beasiswanya, tapi begitu melihat "mainan" barunya rasa penyesalannya hilang langsung senyum-senyum bermain MP dan FB. Biarin deh nggak punya Blackberry, HP GPRS sudah membuat hati berbunga-bunga. Apalagi kalau ada telpon masuk dengan ringtone mp3, dengan bangganya Dudung bergaya dan berbicara agak keras menunjukkan eksistensinya di Dunia cellular.

Hidup seperti biasa, rutin
Ketika kembali di Halte AlAzhar.

HP Dudung berbunyi dengan volume maksimal "laskar pelangiku..." lagunya Nidji. Dudung dengan Sigap mengeluarkan HP hitam lengkap dengan sarung kulitnya dari saku celananya dengan sedikit bergaya karena para mahasiswi yang waktu itu cekakak cekikik menoleh memandang ke arah Dudung dengan tatapan yang sama seperti Dudung memandang mahasiswi berhape BB.

"Assalamualaykum, siape nih? Oh kamu, ri, oke deh ri, i ll be there" Dudung memasukan kembali HPnya ke Saku celananya sambil merasa bangga menjadi seleb di Halte dipandangi mahasiswi.

zzzzet cesss, suara rem Bis patas yang ditunggu-tunggu. Dudung dan mahasiswi bergegas berebut masuk di Pintu masuk, padahal ada laki-laki bertampang keren, berpakaian rapi perlente mau keluar sehingga bersenggolan. Si Mahasiswi juga menubruk Laki-laki keren itu.

Dudung tak mau mengalah dalam perebutan itu, biasanya Ladies first. Entah kenapa Dudung nafsu ingin masuk duluan agar mendapat tempat duduk.

Akhirnya, Dudung mendapat tempat duduk, si Mahasiswi berdiri tak jauh dari Dudung. Dudung merasa mahasiswi itu kuat berdiri pake Jilbab dengan celana panjang berpenampilan trendy, jadi tak perlu diberi duduk, kalau ibu-ibu, nenek nenek dan ibu hamil baru deh aku beri tempat duduk.

Bis terus merayap sampai Blok M lalu masuk Jl Fatmawati yang macet padat merayap. Dudung merasa Iseng, daripada bengong mendingan main FB buka pesan antar dinding ah. Dudung merogoh saku kanannya, si Hitam yang di carinya tak ada, lalu dengan sigapnya dia merogoh saku kirinya lebih dalam. "astaghfirullah aku kecopetan, waduh pasti laki-laki tadi yang mau turun tadi sengaja senggolan mencopet HPku, mana belum lunas"

Di sepanjang perjalanan Dudung beristighfar memohon ampun pada Allah, memaksakan diri punya HP canggih hanya karena iri pada demam hape internet dan korban trend, Dudung bingung harus bilang apa pada abang dan emaknya soal uang beasiswanya.

Bis patas sudah sampai daerah Margonda UI Depok, si mahasiswi ber-jins berjilbab baru mendapat duduk di sampingnya Dudung saat itu duduk di dekat jendela. Si Dudung iseng bertanya

"turun di mana mbak?"
"Mall Depok" kata si mahasiswi dengan singkat
"oo sama mbak" kata Dudung

bbrp menit kemudian
"mol mol mol" kata kenek
"kiri bang" kata Dudung

si Mahasiswi ternyata berdiri mau turun juga, Dudung mengikuti.

mereka berdua turun dan terdiam menunggu Angkot, tiba-tiba. Si mbak menyodorkan benda hitam ke arah Dudung

"bang ini Hapenya, tadi dicopet laki-laki waktu senggoplan di Pintu waktu berebut naik, terus langsung saya copet lagi" kata si mahasiswi

"HAH…, ini kan si hitam hape saya...” wajah Dudung memerah

”aduh.... terima kasih banyak mbak... dan maaf tadi nggak memberi duduk" kata Dudung tersenyum kecut.

Dudung berkata dalam hati
“beginilah orang korban trend, terima kasih Ya Allah, yang masih mendengar doa hambamu yang hina ini…”


-eramusli.com-

Wednesday 25 February 2009

Install Cinta Kasih

by : fathonah maysyaroh gifasta_lin@ yahoo.com


Customer Service (CS): Ya, ada yang bisa saya bantu?

Pelanggan (P): Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstal cinta kasih. Bisakah anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?

CS: Ya, saya dapat membantu anda. Anda siap melakukannya?

P: Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dahulu?

CS: Langkah pertama adalah membuka HATI anda. Tahukan anda di mana HATI anda?

P: Ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?

CS: Program apa saja yang sedang aktif?

P: Sebentar, saya lihat dulu, Program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE, DENDAM.EXE dan BENCI.COM.

CS: Tidak apa-apa. CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari system operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA-KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYADIRI. EXE. Tetapi anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. Program tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah anda mematikannya?

P: Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah anda memandu saya?

CS: Dengan senang hati. Gunakan Start menu dan aktifkan MEMAAFKAN.EXE. Aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.

P: OK, sudah. CINTA-KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?

CS: Ya, anda akan menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus diinstal kembali dalam HATI anda. Apakah anda melihat pesan tersebut?

P: Ya. Apakah sudah selesai terinstal?

CS: Ya, tapi ingat bahwa anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain agar untuk mengupgradenya.

P: Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?

CS: Apa pesannya?

P: ERROR 412 - PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT". apa artinya?

CS: Jangan kuatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti anda harus men-"CINTA-KASIH" -i mesin anda sendiri sebelum men-"CINTA-KASIH" -i orang lain.

P: Lalu apa yang harus saya lakukan?

CS: Dapatkan anda klik pulldown direktori yang disebut "PASRAH"?

P: Ya, sudah.

CS: Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori "MYHEART" MEMAAFKAN-DIRI- SENDIRI.DOC, dan MENYADARI-KEKURANGA N.TXT. sistem akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.

P: Sudah. Hei! HATI saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dikopi ke HATI. Apakah ini wajar?

CS: Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk mendownloadnya. Jadi CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa menanganinya dari sini. Ada satu lagi hal yang penting.

P: Apa?

CS: CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan seterusnya sampai anda akan menerimanya kembali.

Dari postingan temen di suatu milis

Monday 23 February 2009

Sebuah Tanggung Jawab

Habis baca blog temen,... Jadi inget...???

Semasa kuliah yang aktif di suatu organisasi dawah, yang konon katanya sebagai wadah bagi pembentukan generasi Rabbani. Suatu amanah yang sungguh berat memang. Apalagi, ketika harus menyampaikan sesuatu, selalu harus berpedoman pada dasar yang benar, yaitu firman Allah SWT:

" Amat besar kebencian di sisi Allah apabila kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan." (Q.S. As-Saff:3)

Ya, tapi mau tidak mau saya harus menyampaikan apa yang saya ketahui. " Sampaikan walaupun hanya satu ayat". Dari situlah sebenarnya kita bisa belajar. Semua kembali pada-Nya, dan biarkan Dia yang menilai pekerjaan kita.

Terbebani oleh kata-kata sendiri itu memang menyakitkan. Suatu pengingkaran melawan diri sendiri yang terkadang juga mengingkari akan kebenaran dari Sang Pemilik Kebenaran.
Memotivasi/memberi nasihat terhadap orang lain memang suatu pembelajaran yg sangat hebat, bahkan untuk diri sendiri. Namun, jika kita tidak bisa memaknainya terlebih dulu, itu sangat menyakitkan. Karena sama saja dengan berbohong, bukan hanya berbohong terhadap orang lain yg kita beri nasihat, akan tetapi juga terhadap diri sendiri, dan juga yang MAHA MELIHAT.

Moga jiwa ini selalu dapat senantiasa terus belajar dan belajar..., dan senantiasa Ihsan terhadap-Nya.

Famayya'mal mitskoladzarrotin khoiroyyaroh,. Wamayya'mal mitskoladzarotin Syaroyyaroh.

wallahu a'lam..

Selamat Datang Cinta

Seperti yang sedia kala, keindahan itu kini menjelma menjadi nada-nada cinta penuh gairah Ilahiyah. Ternyata dengan bahasa hati, pemaknaan ikhlas itu ditemukan. Memberi untuk tidak menerima kemudian, berbuat bukan untuk tepukan tangan.

Seperti pada fitrahnya, hati yang kini mulai berbenah, karena telah menemukan hakikat itu untuk berbagi pada kumparan rasa yang lama sia-sia memercik nafsu palsu. Cahaya yang kini memberkas, berpijar pada kebekuan rasa yang kini melelehkan cairan ketulusan.

Seperti apa adanya, menghempaskan semu fatamorgana yang melingkupi gema nurani. Menyibak tirai keangkuhan yang menjuntai dalam gemuruh dada yang kini menggejolak hebat. Hingga wajah asli dari setitik pemaknaan hakikat kehidupan bertengger dalam denting hati, menyepa lembut nada-nada dunia yang selalu dikatakan fana.

Seperti yang kini kembali, rasa sejati dari cita rasa hati yang tak pernah menafikkan kejujuran. Untuk ketertundukan terdalam sebagai hamba yang menghiba, sebagai kekasih yang mencinta, dalam kamuflase ketegaran yang menyulam tiap indah kecintaan dengan helaian benang harap, cemas, dan takut. Membentuk sketsa segi tiga dalam rekah hati merah jambu yang kini membiru, berpadu mesra dengan titik keseimbanagn ruh, akal, dan jasad.

Seperti yang kini terlihat, indah, ceria.

Dan, selamat datang cinta.

ks.com

Sandal Kulit Sang Raja.

Seorang Maharaja akan berkeliling negeri untuk melihat keadaan rakyatnya. Ia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Baru beberapa meter berjalan di luar istana kakinya terluka karena terantuk batu. Ia berpikir, "Ternyata jalan-jalan di negeriku ini jelek sekali. Aku harus memperbaikinya."

Maharaja lalu memanggil seluruh menteri istana. Ia memerintahkan untuk melapisi seluruh jalan-jalan di negerinya dengan kulit sapi yang terbaik. Segera saja para menteri istana melakukan persiapan-persiapan. Mereka mengumpulkan sapi-sapi dari seluruh negeri.

Di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa itu, datanglah seorang pertapa menghadap Maharaja. Ia berkata pada Maharaja, "Wahai Paduka, mengapa Paduka hendak membuat sekian banyak kulit sapi untuk melapisi jalan-jalan di negeri ini, padahal sesungguhnya yang Paduka perlukan hanyalah dua potong kulit sapi untuk melapisi telapak kaki Paduka saja." Konon sejak itulah dunia menemukan kulit pelapis telapak kaki yang kita sebut "Sandal".

Renungan:
Ada pelajaran yang berharga dari cerita itu. Untuk membuat dunia menjadi tempat yang nyaman untuk hidup, kadangkala, kita harus mengubah cara pandang kita, hati kita, dan diri kita sendiri,bukan dengan jalan mengubah dunia itu atau bahkan malah menyesali takdir yg telah terjadi dalam kehidupannya.

Karena kita seringkali keliru dalam menafsirkan dunia. Dunia, dalam pikiran kita, kadang hanyalah suatu bentuk personal. Dunia, kita artikan sebagai milik
kita sendiri, yang pemainnya adalah kita sendiri. Tak ada orang lain yang terlibat di sana, sebab, seringkali dalam pandangan kita, dunia, adalah bayangan diri kita sendiri.

Ya, memang, jalan kehidupan yang kita tempuh masih terjal dan berbatu. Manakah yang kita pilih, melapisi setiap jalan itu dengan permadani berbulu agar kita tak pernah merasakan sakit, atau, melapisi hati kita dengan kulit pelapis, agar kita dapat bertahan melalui jalan-jalan itu?

Friday 20 February 2009

Oleh-oleh dari Iran.......

Assalammu'alaikum,

Saat ini, di tempat Saya bekerja sedang mengerjakan beberapa project oil and gas (-dikit narsis). Salah satunya adalah project Risk Based Inspection (RBI) untuk Iranian Offshore Oil Company (IOOC). Untuk project ini perusahaan tempat saya bekerja, bekerjasama dengan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang inspeksi, Falat Pejvak Co dari Iran. Suatu saat, sesuai permintaan dari Iran salah satu teman kami diberangkatkan kesana untuk waktu kira-kira lebih dari 2 minggu sebagai Engineer yang akan men-supervised orang Iran untuk mengumpulkan data.

Sekembalinya dari Iran, berceritalah beliau tentang kejadian-kejadian yang membuat kikuk disana. Salah satunya adalah ketika sedang rapat dengan orang-orang dari Iran sana beliau minta ijin untuk shalat Dzuhur, sebut saja rekan saya itu namanya Jom.

Jom : " Excuseme Sir, can I leave this meeting for praying?"

(terdengar ketawa dari orang-orang yang hadir di ruang rapat itu)

Iran-man (not Iron-man) : "what!!!? We won't stop this meeting until finish. And we will pray later."

Jom : (bengong)..????????
(dalam hati: "loh, ini kan waktu duhur hampir habis? kenapa orang disini ga pada sholat?)

Selidik punya selidik setelah meeting selesai dan tiba waktu Ashar, mereka rame-rame bareng menuju masjid untuk Sholat. Dan ternyata sholat yang mereka lakukan adalah sholat jama' Duhur disambung ama Ahar.

Setelah tahu hal itu, rekan saya Jom jd terbiasa dengan mereka. Akan tetapi beliau tetap saja tidak terbiasa dengan keadaan seperti itu, sehingga setiap datang waktu duhur dan gak lagi meeting selalu berusaha untuk sholat duhur pada waktunya.

Tanpa sadar kebiasaannya untuk sholat duhur tepat waktu, menjadikannya perhatian orang-orang sekitar masjid ketika beliau keluar selesai dari sholat. Tidak jarang dari mereka yang memberi senyum, salam, dan berjabat tangan. Bahkan, dalam pikiran mereka (orang-orang Iran);"Wah, sholeh banget orang ini! Sholat Duhurnya ga pernah ketinggalan, selalu tepat waktu." --- Ini anggapan dari Mr. Jom, tapi mungkin saja itu emang benar ada dalam pikiran mereka (Orang Iran), karena baik Jom maupun orang Iran yg ada disitu sama-sama gak ngerti bahasa masing-masing, alias orang Iran-nya ga bisa bhs Inggris, cuman orang Top Levelnya aja yg bisa.

Satu pengalaman lagi yang bikin kikuk. Ketika hari Jumat, Jom hendak berangkat sholat Jumat ke masjid karena waktu sudah memasuki waktu duhur. Itulah ke-kikuk-an Jom yang kedua. Ternyata ketika sampai masjid, hanya sedikit oang saja yang ada di dalamnya. Menunggu lama, tidak ada khutbah ataupun sederetan rukun yg biasa dilakukan ketika sholat jumat di Indonesia. Ternyata, disana tidak ada Sholat Jumat berjamaah yang biasa kita lakukan di Indonesia. Sholatnya ya bisa sendiri (munfarid) gitu katanya.

Satu pelajaran yang aku petik, berbeda daerah saja bisa beda untuk satu tata cara sholat jumat yang masih satu provinsi atau kabupaten, apalagi ini beda negara. Yang mungkin juga beda Mahzab, dan lainnya, yang jelas masih satu Agama, satu Tuhan, serta satu Rasulullah SAW. Itu juga yang harus di hormati. Terkadang hal itu yang sering menjadi perselisihan di Indonesia. Mudah2an umat Islam di Indonesia makin dewasa dan makin cerdas, sehingga umat ini bisa maju.

Ishadu bianna muslimuun...

Saksikanlah, bahwa aku adalah seorang Muslim... dimanapun kita...dan dari manapunkita...

Wallahu a'lambishowab...

wassalam,

-wadi-


NB: Sebenarnya cerita diatas berasal dari dua orang yang bergantian kesana. Tp untuk kprluan penyingkatan, sy ganti aja dgn JOM untuk keduanya...

Thursday 19 February 2009

Ruang Lingkup Undangan Ke Surga

Undangan ke surga merupakan suatu istilah yang menggambarkan kegiatan da’wah mengajak manusia ke jalan Islam. Sebab bilamana manusia sudah berada di jalan Islam berarti ia seudah berada pada jalur yang benar menuju surga, kebahagiaan hakiki dan abadi di akhirat. Sebaliknya, bilamana seseorang masih menempuh jalan selain Islam maka ia dikategorikan sebagai orang yang bakal merugi di dunia dan di akhirat.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

”Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Ali Imran ayat 85)

Banyak orang yang mempersempit makna da’wah. Mereka membatasinya pada kegiatan ceramah dan tabligh di podium semata. Padahal kegiatan da’wah mencakup spektrum aktifitas yang sangat luas. Bahkan segenap lini kehidupan dapat dijadikan sarana berda’wah. Jadi da’wah bisa mencakup kegiatan pendidikan, sosial, budaya, seni, ekonomi, politik, militer, hankam dan hukum.

Da’wah itu bisa berupa perkara yang sangat sederhana seperti tersenyum, misalnya.

تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR Tirmidzi 1879)

Bila dengan senyuman Anda dapat membuat hati seseorang menjadi bahagia, maka Anda telah berhasil menyingkirkan salah satu rintangan di dalam hati seseorang untuk menerima ajakan kepada ajaran Allah, Al-Islam. Sebab inti dari kegiatan da’wah ialah mengupayakan sedapat mungkin agar hati manusia tidak terhalangi untuk menyimak ajakan kepada Islam. Bila belum apa-apa seseorang sudah memiliki kecurigaan dan prasangka buruk terhadap seorang da’i, maka sulit diharapkan orang itu akan menyambut seruan Islam.

Oleh karena itulah dewasa ini para musuh Islam berupaya dengan segala cara untuk mengotori citra agama Allah. Mereka membuat agenda ”War on Terror” agar mencitrakan bahwa agama Allah merupakan agama yang mengerikan sebab para penganutnya merupakan para teroris. Mereka memanfaatkan berbagai media yang mereka miliki untuk turut menyemarakkan konspirasinya. Mereka kemudian menggambarkan Islam menurut versi mereka. Sebuah Islam dikatakan baik, moderat dan modern bilamana menerima gaya hidup dan cara berfikir barat-liberal. Kemudian tidak sedikit kaum muslimin yang masuk ke dalam jebakan mereka. Mulailah bermunculan kaum muslimin bahkan aktivis pergerakan Islam yang tunduk kepada Islam versi barat-liberal. Muncullah sebagian muslim yang menyamakan antara jihad dengan terorisme. Sebab memang itulah yang musuh kehendaki. Mereka ingin menjauhkan ummat Islam dari tugas suci mereka yaitu berjihad di jalan Allah.

Sehingga mulailah muncul sekelompok kaum muslimin yang mengharamkan jihad samasekali. Atau mempersempit makna jihad sebagai ”berperang melawan hawa-nafsu” semata. Adapun berjihad dalam pengertian mengangkat senjata di jalan Allah, maka ini harus ditinggalkan karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemodernan dan hak-hak asasi manusia. Dan jihad seperti ini lebih pantas disebut sebagai aktifitas terorisme...!!!

Padahal jika kita perhatikan Al-Qur’an kita akan menemukan bahwa aktifitas jihad di jalan Allah juga merupakan suatu paket integral dengan kegiatan da’wah mengajak manusia ke Islam. Sebab dengan adanya jihad, maka segenap rintangan untuk sampainya seruan Islam dapat disingkirkan. Bahkan Al-Qur’an menyebutnya sebagai cara untuk menghapus keberadaan segenap fitnah dan sebagai cara untuk menjadikan agama sepenuhnya menjadi miliki Allah semata.

وَقَاتِلُوهُمْ حَتَّى لَا تَكُونَ فِتْنَةٌ وَيَكُونَ الدِّينُ كُلُّهُ لِلَّهِ

فَإِنِ انْتَهَوْا فَإِنَّ اللَّهَ بِمَا يَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

”Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.” (QS Al-Anfaal ayat 39)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup Undangan ke Surga mencakup aktifitas dengan spektrum yang begitu luas. Da'wah Islam mencakup tersenyum hingga mengangkat senjata untuk berjihad di jalan Allah...!!!

-eramuslim-

Merindukan Mati Syahid

Salah satu fenomena menonjol yang terlihat pada kebanyakan warga Gaza ialah kecintaan mereka akan mati syahid. Setiap kali seorang anggota keluarga diwawancarai mengenai nasib keluarganya, maka ia otomatis menjawab: ”Abang saya telah syahid ketika kena mortir Yahudi.” Istilah syahid untuk mengungkapkan kematian anggota keluarga tampaknya sudah menjadi kebiasaan di kalangan warga Gaza. Entah ini merupakan keberhasilan Hamas dalam mempersiapkan warga Gaza menghadapi keadaan seperti yang mereka alami dewasa ini atau memang ini sudah menjadi pemahaman mendarah daging bangsa Palestina. Apapun, yang jelas ini merupakan nilai mulia menurut ajaran Islam.

Dalam banyak hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sering menyebut-nyebut tentang orang-orang Syam. Wilayah Syam adalah suatu kawasan yang dewasa ini meliputi empat negeri yakni Palestina, Jordania, Suriah dan Lebanon. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menyatakan bahwa pasukan yang terkonsolidasi dengan baik di akhir zaman keberadaannya bakal ada di wilayah Syam.

Seorang Muslim akan memiliki kesiapan apalagi kecintaan untuk mati syahid bilamana ia memahami kewajiban jihad di jalan Allah. Hanya mereka yang memuliakan kewajiban jihad-lah yang dapat memiliki kerinduan untuk mati syahid. Itulah sebabnya dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam menggambarkan betapa pentingnya setiap lelaki Mukmin bercita-cita untuk terlibat dalam perang di jalan Allah. Dan betapa besarnya bahaya bagi seorang Mukimin yang tidak pernah berperang di jalan Allah dalam hidupnya atau sekurangnya memancangkan cita-cita untuk berperang di jalan Allah dalam hidupnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ بِهِ نَفْسَهُ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ

Dari Abu Hurairah ia berkata: bersabda Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam: “Barangsiapa mati dan tidak pernah berperang (di jalan Allah) dan tidak pernah bercita-cita untuknya, maka ia mati dalam salah satu cabang kemunafikan.” (HR Muslim 3533)

Hadits di atas bukan berarti Islam menganjurkan ummatnya untuk bermental haus darah. Tetapi hadits tersebut mengarahkan seorang Muslim untuk menghayati betapa mahalnya ni’mat Iman dan Islam sehingga ia diharapkan siap mengorbankan segalanya demi menegakkan Islam hingga nyawanya, bilamana tuntutannya demikian.

Mengapa kebanyakan warga Gaza memperlihatkan kemantapan jiwa dalam situasi perang yang telah menelan korban hingga lebih 1200 nyawa dan lebih 5000 terluka? Tampaknya hal ini disebabkan karena nilai-nilai jihad di jalan Allah sudah cukup hebat tersosialisasi di antara kebanyakan warganya. Kesadaran bahwa upaya membebaskan diri dan tanah-airnya dari cengkeraman penjajahan Israel telah menyatu dengan panggilan jihad di jalan Allah. Kesadaran inilah yang sepatutnya kita teladani dari bangsa Palestina. Suatu bangsa yang telah mengajarkan dunia betapa mulianya hubbul-jihad wasy-syahadah (cinta jihad dan mati syahid).

Saudaraku, inilah di antara pelajaran berharga di balik peristiwa mengenaskan yang terjadi di salah satu jengkal tanah suci, yakni Gaza. Tampaknya kebanyakan warga Gaza telah memahami bahwa kematian hanya akan datang sekali bagi setiap orang. Maka mereka berusaha untuk menjemputnya dengan seni kematian, yaitu mati mulia alias mati syahid. Artinya, bangsa ini telah lama meninggalkan penyakit wahan. Suatu penyakit yang menjangkiti kebanyakan manusia modern dewasa ini. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا فَقَالَ قَائِلٌ وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ قَالَ بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الْوَهْنُ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ

“Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakita Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745)

Saudaraku, kita sungguh berhutang budi kepada bangsa Palestina warga Gaza. Melalui pengorbanan mereka menghadapi kebrutalan mesin pembunuh massal pasukan Yahudi Zionis Israel kita semua, secara langsung maupun tidak langsung, memperoleh pendidikan mengenai pentingnya memelihara kecintaan berjihad dan kerinduan untuk mati syahid.

Ya Allah, peliharalah iman dan pengorbanan saudara-saudara kami di Gaza. Jadikanlah kami seperti mereka dalam hal kesiapan untuk berkorban di jalanMu. Ya Allah, jadikanlah kami mencintai jihad di jalanMu dan merindukan mati syahid sebagaimana bangsa Palestina warga Gaza.

Artikel dari: eramuslim.com