konon hidup tidak ada 'Siaran Ulang', coz 'Siaran tunda we lah'
Tuesday, 31 March 2009
In My Heart....?????
Kalau goresan takdir itu sudah menyapa
kemana lagi bisa berlari darinya...
Saat Allah menganugerahkan nikmat ini,
cuma berjuta syukur yang bisa diucap.
Karena sekarang...hanya karena nikmat yang diberikan
itulah jalan mendaki terasa lempang.
Onak berduri masih bisa disambut senyuman.
Bang Imad pernah bilang, cinta itu adalah Pleasure to give.
Apa iya...? Jatuh cinta pada jalan da'wah ini benar-benar terasa luar biasa.
Segala hal yang bisa membuat menangis, masih saja terasa manis.
Tidak ada duka selagi semua itu disandarkan pada sebuah keyakinan,
akan ada misteri Allah di balik semua ujian.
Saat ini Allah karuniakan ikatan persaudaraan yang demikian indahnya.
Yang dibingkai pada sebuah ketaatan padaNya.
Dan diukir dalam kesungguhan berjuang di jalanNya.
Dan pada saat yang sama pula Allah berikan ujian yang demikian manisnya.
Adakah nikmat yang dia berikan itu membuat diri menjadi lalai
atau semakin tunduk pada titahNya...
Mungkin ada keinginan-keinginan yang sangat manusiawi terbersit dalam hati.
Namun ada sebuah janji yang diikrarkan pada pagi dan petang,
bahwa Allah selalu di atas segalanya...
Sahabat... jika saat itu datang...
Cinta yang disemat dalam khusyu'nya ketaqwaan pada Allah
ini selamanya akan tetap ada.
Dimana pun kita berada...ikatan itu akan tetap terasa.
Sebagaimana bintang yang selalu di langit
meskipun tak setiap malam bisa terlihat,
seorang saudara akan selalu ada.
Semoga kita selalu bersama dalam kafilah
panjang da'wah ini...
Allahumma innaka ta'lam anna haadzihil quluub,....
Qodijtama'at 'alaa mahabbatik,..
Hanya pada-Nyalah kita berserah diri..
My Anonymous
Thursday, 26 March 2009
Bukanlah Cinta...ataukan Cinta...
suara anda nyangkut di dalam tenggorokan anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi suka ...
Apakah tangan anda tidak dapat berhenti memegang dan
menyentuhnya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi birahi ...
Apakah anda bangga dan selalu ingin memamerkannya kepada
semua orang?
Hal itu bukanlah cinta, tapi anda sedang mujur...
Apakah anda menginginkannya karena anda tahu dia akan
selalu di samping anda?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesepian ...
Apakah anda masih bersama dia karena semua orang
menginginkannya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kesetiaan ...
Apakah anda menerima pernyataan cintanya karena anda tidak
mau menyakiti hatinya?
Hal itu bukanlah cinta, tapi rasa kasihan ...
Apakah anda bersedia untuk memberikan semua yang anda suka
untuk dia?
Hal itu bukanlah cinta, tapi kemurahan hati ...
Apakah anda cemburu bila dia bicara dengan lelaki/wanita
lain?
Hal itu bukanlah cinta, tapi takut kehilangan ...
Apakah anda mengatakan padanya bahwa dia adalah satu
satunya hal yang anda pikirkan?
GOMBAL (bullshit) ...
Apakah anda masih bersamanya karena campuran dari rasa
nyeri dan kegembiraan yang tidak dapat digambarkan
kata-kata?
Itulah cinta ...
Apakah anda masih menerima kesalahannya karena hal itu
adalah bagian dari kepribadiannya?
Itulah cinta ...
Apakah anda tertarik pada orang lain, tapi masih
bersamanya dengan setia?
Itulah cinta ...
Apakah anda rela memberikan hati anda, kehidupan anda, dan
kematian anda?
Itulah cinta ...
Apakah hati anda tercabik bila dia sedang sedih?
Itulah cinta ...
Apakah anda menangis untuk kepedihannya biarpun dia cukup
tegar?
Itulah cinta ...
Apakah anda ikut terluka bila dia sedang sakit?
Itulah cinta ...
Apakah anda selalu ingin menyentuhnya, memeluknya karena
anda sayang kepadanya?
Itulah cinta ...
Apakah matanya melihat hati anda yang sesungguhnya dan
menyentuh jiwa anda secara dalam sekali sampai terasa
nyeri?
Itulah cinta ...
Cinta memang merupakan sesuatu yg ABSURD and Unexplain,
tapi yg terpenting mencintailah karena itu adalah sesuatu
yang dianugerahi oleh Allah.
Terimalah pasangan anda dgn segala kekurangan dan kelebihannya.
Cinta itu harus saling memberi dan menerima dgn segala keikhlasan hati
-di suatu senja-
Mengukir Sebuah Cinta
Menjelang perang uhud, Abdullah bin Jahsy mengajak sahabatnya, Sa'd bin Abi
Waqqash untuk berdo'a. Ajakan itu disetujui oleh Sa'd. Keduanya mulai
berdo'a. Sa'd berdo'a terlebih dahulu: "Tuhanku, jika nanti aku berjumpa
dengan musuhku, berilah aku musuh yang sangat perkasa. Aku berusaha
membunuh dia dan dia pun berusaha membunuhku. Engkau berikan kemenangan
kepadaku sehingga aku berhasil membunuhnya dan kemudian mengambil miliknya
(sebagai rampasan perang)."
Abdullah mengaminkannya. Tiba giliran Abdullah berdo'a: Tuhanku, berilah
aku musuh yang gagah perkasa. Aku berusaha membunuhnya, dan ia berusaha
membunuhku. Kemudian ia memotong hidung dan telingaku. Kalau nanti aku
bertemu dengan-Mu. Engkau akan bertanya, 'man jada'a anfaka wa udzunaka?'
(Siapa yang telah memotong hidung dan telingamu?). Aku akan menjawab bahwa
keduanya terpotong ketika aku berjuang di jalan-Mu dan jalan Rasulullah
(fika wa fi rasulika). Dan Engkau, ya Allah akan berkata, "kamu benar!"
(shadaqta).
Sa'd mengaminkan do'a Abdullah tersebut. Keduanya berangkat ke medan Uhud
dan do'a keduanya dikabulkan oleh Allah.
Sa'd bercerita kepada anaknya, "Duhai anakku, do'a Abdullah lebih baik
daripada do'aku. Di senja hari aku lihat hidung dan telinganya tergantung
pada seutas tali."
Kisah ini telah melukiskan sebuah cara untuk mengukur cinta kita pada
Allah. Sementara banyak orang yang berdo'a agar mendapat ini dan itu,
seorang pencinta sejati akan berdo'a agar dapat bertemu dengan kekasihnya
sambil membawa sesuatu yang bisa dibanggakan.
Ketika di padang mahsyar nanti Allah bertanya pada anda: "Dari mana kau
peroleh hartamu di dunia?" Anda akan menjawab, "harta itu kuperoleh dengan
kolusi dan korupsi, dengan memalsu kuitansi, dengan mendapat cipratan
komisi."
Allah bertanya lagi, "apa saja yang telah engkau lakukan di dunia?"
"Kuhiasi hidupku dengan dosa dan nista, tak henti-hentinya kucintai indah
dan gemerlapnya dunia hingga aku dipanggil menghadap-Mu." Allah dengan
murka akan menjawab, "kamu benar!"
Bandingkan dengan seorang hamba lain yang ketika di padang mahsyar berkata
pada Allah: "Telah kutahan lapar dan dahaga di dunia, telah kubasahi
bibirku dengan dzikir, dan telah kucurahkan waktu dan tenagaku untuk
keagungan nama-Mu, telah kuhiasi malamku dengan ayat suci-Mu dan telah
kuletakkan dahiku di tikar sembahyang bersujud di kaki kebesaran-Mu."
Dan Allah akan menjawab, "kamu benar!"
Duhai.... adakah kebahagian yang lebih dari itu; ketika seorang hamba
menceritakan amal-nya dan Allah akan membenarkannya.
Maukah kita pulang nanti ke kampung akherat dengan membawa amal yang bisa
kita banggakan? Maukah kita temui "kekasih" kita sambil membawa amalan yang
akan menyenangkan-Nya?
Nadirsyah Hosen
Thursday, 5 March 2009
Korban Nyeri Demam BlackBarry
Kisah lucu dengan logat campuran bahasa khas betawi: Ahad, Ba’da Zhuhur, Dudung pulang latihan beladiri di Al Azhar Kebayoran Baru, di halte bertemu mahasiswi bergaya dengan HP Blackberry, Dudung iri ingin memilikinya, minta uang pada abang dan emak, akhirnya ngutang sana sini dan cuma mampu beli HP gprs, lalu apa yg terjadi?
"persahabatan bagai kepompong" suara musik terdengar dari tas Ransel anak mahasiswi di Halte Masjid Al Azhar, dengan sigap si Jilbab Putih itu, dengan Celana Panjang modis langsung mengeluarkan HP lebar berwarna hitam dengan banyak tombol model QWERTY seperti mesin ketik. Dengan sedikit bergaya, dia menempelkan si Hitam itu ke Telinganya yang tertutup Jilbab putih bersih.
"Assalamu’alaykum, Ita... aku masih di Halte nih, Patas 143 lama banget, kamu belum pulang kan?, cepetan antar pulang aku ya, tapi jangan ngebut loh"
Tak Jauh dari si Jilbab, duduk dua orang gadis mahasiswi sedang tertawa cekakak cekikik membicarakan Friendster (FS) dan Facebook (FB) dan Multiply (MP), jempol mereka menari-nari nge-net lewat HP GPRS nya masing masing.
Si Dudung yang berdiri di dekat mereka jadi ingin sekali berteriak pada mereka "woiii… norak lu pade, Gue mah sudah dari tahun kemarin main FB, padahal kan FB itu mencontek dan sangat mirip FS, FB begitu aja lu iklan-in
Kalau MP emang top banget dah, tapi sudahlah Gue lagi malas nambah musuh, lagi pula Gue belum mampu beli HP GPRS apalagi HP model Blekberri, nanti Gue dibilang sirik tanda tak mampu”. Kata Hati si Dudung
Tapi, Dudung yang biasanya bakal menambah musuh, kalau bertemu orang yang ngerokok atau pacaran mesra pegangan cium-cium di tempat umum, apalagi di Angkot duduk sambil pegang-pegang. Dudung biasanya reflek ngomong "woi elu belon nikah kan?, duduknya yang sopan loh", sepasang cewek cowok putih abu-abu kaget, langsung duduknya agak memisah diri karena kaget dibentak Dudung.
Pernah suatu hari Dudung melabrak perokok di Angkot 03, "woi lokomotif... Asepnye nih, elu nggak liat ape tuh ibu ibu nutup hidung", Dudung membentak tuh cowok begenk bin kurus kerempeng mirip tiang listrik karena kebanyakan merokok.
Begitulah Dudung, nama di KTPnya sih Sugiyanto, entah kenapa emak memanggilnya Dudung, hobi Dudung nongkrong di Warnet si Heri temen Dudung juga, biar bisa gratis Nge-net main FS, FB dan Multiply di Komputer Kasirnya, lumayan… Dudung bisa dapat banyak Ilmu dan teman baru. Siapa tahu bisa dapat Jodoh dan dapat duit dari bisnis Online. Bisnis Dudung serabutan termasuk Kalau ada pelanggan warnet yang bawa Mobil Dudung yang jadi Tukang Parkirnya.
Gara-gara tadi melihat si Jilbab di Halte Mesjid Al Azhar, Dudung jadi sering membayangkan punya HP Blekberri atau Minimal HP GPRS biar bisa Internet di mana saja Dia suka.
Wesss.... Angin kencang menerpa rambut akibat bis patas lewat, sayang yang lewat adalah Bis jurusan Ciputat, sudah 30 menit Dudung nunggu bis jurusan Grogol Depok patas 143 yang ditunggu mahasiswi blekberri tadi yang sudah diantar sama temannya si Ita pake motor Miyo.
"Mudah-mudahan mereka orang Depok Juga, biar bisa Gue apelin dan dijadiin bini. busyet...dah… Gue kan baru kelas 3 SMU sudah mikirin kawin, naksir mahasiswi lagi, yang tajir lagi, cantik lagi, pake Jilbab lagi, pake HP Blekberi lagi" Begitu kata hati dan Khayalan Si Dudung.
Zzzeet Cessss, terdengar suara rem angin Bis Patas 143 yang berhenti, Dudung bergegas loncat naik, berebut bangku kosong yang sempit beradu dengkul di bagian Tengah. Dudung mendapat Kursi di bagian kanan dekat jendela. Di perjalanan menuju Depok, ketika melewati Blok M, Dudung melihat iklan Bioskop “perempuan Berkalung Sorban, wah film apaan lagi nih?, kayaknya nih latah demam film religi, tapi gue sih nggak doyan nonton Bioskop walaupun film religi, apalagi nggak jelas siapa yang membuat alias produsernya, lagipula di Bioskop banyak orang pacaran dan kadang kadang iklan thrillernya menampilkan film romantis atau mengumbar aurat.
***
Sesampainya di rumah, Si Dudung masih membayangkan para mahasiswi cantik ber-hape di halte, namun yang ia sangat bayangkan HP blekberrinya atau minimal HP yang bisa internet.
"Bang, beliin gue HP blekberri dong, kau adalah abangku satu-satunya dan paling ganteng sedunia" kata Dudung sok puitis merayu.
Bang Kampleng yang sedang utak atik busi motor Honda bututnya, menengok ke arah Dudung sambil nyengir kecut. "buat apaan sih hape stroberri, elu kan sudah punya hape esiasia, abang lagi bokek banget nih" kata kampleng.
"hape strawberri……… palalu peang, masa abang nggak tahu, itu hape yang bisa seperti mesin ketik dan bisa internet" kata Dudung
"mendingan abang beliin es krim blackberry aja dung, hape kayak gitu muahalll banget, lu kan tau, abang aja cuma pake esiasia"
"tapi bang, gue pengen internetan dari hape aja biar bisa online kontak n googling kapan aja di mana aja" kata Dudung
"kalau cuma begitu sih, beli hape GPRS saja, ngapain blekberri segala, sono gih minta sama emak" kata Kampleng
Dudung bergegas ke Dapur, bertemu emak yang sedang mengaduk adonan terigu
"mak... Bagi duit dong buat beli Hape blekberri"
"apaan sih Dung, emak nggak ngerti, elu kan sudah punya hape"
"ini hape nyang bisa internet mak, emak kan baru dapet arisan"
"duit arisan emak sudah dipake buat belanja dapur sama modal dagang combro, Dung, lagian elu tau aje emak habis dapet arisan, dari abanglu kampleng ye?"
"hehe nebak aje mak… feeling, tapi hare gene masih dagang combro? “ sahut Dudung sambil nyengir
"eh dung, lu jangan kurang ajar ye, beraninye menghina kerjaan emak dagang combro, biar combro tapi bisa jadi peluang pintu rejeki juga buat elu.
masa lu nggak tau, orang yang jualan air putih mineral aja bisa mendukung penyerangan palestina, "
"masa sih 'mak?"
"lha elu, bisa aja kan? air mineral punya Indonesia lalu dibeli sama perusahaan yang dimodalin orang Yahudi zionis. "
"bujug, emak tau dari mane? Mata dudung Melotot
"emak gini-gini suka dengerin radio sambil masak atawe baca koran bekas bungkus sayur"
"iye deh emak hebat, maaf ye 'mak, ane ngeremehin pekerjaan emak, tapi jadi nggak nih beliin hape bb?"
"nggak ada, cerewet lu" bentak si emak.
esoknya,
Perjuangan Dudung berlanjut, saat main ke warnet, Dudung mencari info Hape GPRS di google, klak-klik harga, model, spesifikasi, bahkan warnanya.
"weit, ada nih harga dibawah 1 juta, bisa kredit, tanpa DP, cicilannya juga terjangkau, esh ngutang sama si Heri aja ah, Ri minjem duit dong barang 500 ribu”
“Buat apaan sih” kata si Heri.
“buat ini DP cicilan HP”
“Sory Dung, ngggak bisa”
“yaah…, pelit lu ri”
Dudung berfikir dalam bagai mana cara punya hape dan akhirnya mendapat ide: “gue pake aja duit beasiswa yang kemaren belum gue bayar"
***
Pagi-pagi si Dudung sudah nongkrong nunggu toko hape resmi buka. Sreeet… Rollong Door Toko bergulung ke atas, begitu tokonya buka Dudung langsung gesit menemui sales dan Setelah urusan adminnya+uangnya beres, Dudung bernyanyi nyanyi membawa hape baru, langsung kirim sms setting GPRS.
Wajah Dudung yang tadinya mendung dan gerah, menjadi terang dan cerah. Dengan senyum cemerlang sidedent (pasta gigi terkenal, pen).
=====
Walaupun dalam hatinya Dudung merasa bersalah telah menyalahgunakan uang beasiswanya, tapi begitu melihat "mainan" barunya rasa penyesalannya hilang langsung senyum-senyum bermain MP dan FB. Biarin deh nggak punya Blackberry, HP GPRS sudah membuat hati berbunga-bunga. Apalagi kalau ada telpon masuk dengan ringtone mp3, dengan bangganya Dudung bergaya dan berbicara agak keras menunjukkan eksistensinya di Dunia cellular.
Hidup seperti biasa, rutin
Ketika kembali di Halte AlAzhar.
HP Dudung berbunyi dengan volume maksimal "laskar pelangiku..." lagunya Nidji. Dudung dengan Sigap mengeluarkan HP hitam lengkap dengan sarung kulitnya dari saku celananya dengan sedikit bergaya karena para mahasiswi yang waktu itu cekakak cekikik menoleh memandang ke arah Dudung dengan tatapan yang sama seperti Dudung memandang mahasiswi berhape BB.
"Assalamualaykum, siape nih? Oh kamu, ri, oke deh ri, i ll be there" Dudung memasukan kembali HPnya ke Saku celananya sambil merasa bangga menjadi seleb di Halte dipandangi mahasiswi.
zzzzet cesss, suara rem Bis patas yang ditunggu-tunggu. Dudung dan mahasiswi bergegas berebut masuk di Pintu masuk, padahal ada laki-laki bertampang keren, berpakaian rapi perlente mau keluar sehingga bersenggolan. Si Mahasiswi juga menubruk Laki-laki keren itu.
Dudung tak mau mengalah dalam perebutan itu, biasanya Ladies first. Entah kenapa Dudung nafsu ingin masuk duluan agar mendapat tempat duduk.
Akhirnya, Dudung mendapat tempat duduk, si Mahasiswi berdiri tak jauh dari Dudung. Dudung merasa mahasiswi itu kuat berdiri pake Jilbab dengan celana panjang berpenampilan trendy, jadi tak perlu diberi duduk, kalau ibu-ibu, nenek nenek dan ibu hamil baru deh aku beri tempat duduk.
Bis terus merayap sampai Blok M lalu masuk Jl Fatmawati yang macet padat merayap. Dudung merasa Iseng, daripada bengong mendingan main FB buka pesan antar dinding ah. Dudung merogoh saku kanannya, si Hitam yang di carinya tak ada, lalu dengan sigapnya dia merogoh saku kirinya lebih dalam. "astaghfirullah aku kecopetan, waduh pasti laki-laki tadi yang mau turun tadi sengaja senggolan mencopet HPku, mana belum lunas"
Di sepanjang perjalanan Dudung beristighfar memohon ampun pada Allah, memaksakan diri punya HP canggih hanya karena iri pada demam hape internet dan korban trend, Dudung bingung harus bilang apa pada abang dan emaknya soal uang beasiswanya.
Bis patas sudah sampai daerah Margonda UI Depok, si mahasiswi ber-jins berjilbab baru mendapat duduk di sampingnya Dudung saat itu duduk di dekat jendela. Si Dudung iseng bertanya
"turun di mana mbak?"
"Mall Depok" kata si mahasiswi dengan singkat
"oo sama mbak" kata Dudung
bbrp menit kemudian
"mol mol mol" kata kenek
"kiri bang" kata Dudung
si Mahasiswi ternyata berdiri mau turun juga, Dudung mengikuti.
mereka berdua turun dan terdiam menunggu Angkot, tiba-tiba. Si mbak menyodorkan benda hitam ke arah Dudung
"bang ini Hapenya, tadi dicopet laki-laki waktu senggoplan di Pintu waktu berebut naik, terus langsung saya copet lagi" kata si mahasiswi
"HAH…, ini kan si hitam hape saya...” wajah Dudung memerah
”aduh.... terima kasih banyak mbak... dan maaf tadi nggak memberi duduk" kata Dudung tersenyum kecut.
Dudung berkata dalam hati
“beginilah orang korban trend, terima kasih Ya Allah, yang masih mendengar doa hambamu yang hina ini…”
-eramusli.com-